PINRANG – Pegelaran Pemungutan Suara Ulang (PSU) pada 2 TPS di Kabupaten Pinrang masing-masing TPS 001 Kelurahan Pekkabata Kecamatan Duampanua dan TPS 004 Desa Binanga Karaeng Kecamatan Lembang, Minggu (1/7/2018), berlangsung aman dan lancar.
Berdasarkan data yang dihimpun lintasterkini.com, hasil PSU di TPS 001 Kelurahan Pekkabata Kecamatan Duampanua, untuk Pilkada Kabupaten Pinrang, suara terbanyak diraih Paslon nomor urut 1 (Bersalam) 166 suara, disusul Paslon nomor urut 2 (Iwan-Alimin) 106, Paslon nomor urut 3 (JAS) 6 dan Paslon nomor urut 4 (Berkah) 0 atau nihil suara. Adapun hasil Pilkada Gubernur Sulsel di TPS tersebut yaitu Paslon nomor urut 1 sebanyak 110 suara, nomor urut 2 : 10 suara, nomor urut 3 : 154 suara dan Paslon nomor urut 4 sebanyak 5 suara.
Sememtara hasil PSU di TPS 004 Desa Binangan Karaeng Kecamatan Lembang, untuk Pilkada Pinrang, suara terbanyak tetap diraih Paslon Bersalam 124 suara, disusul Iwan-Alimin dengan selisih sangat tipis yaitu 118 suara, JAS 4 suara dan Berkah 1 suara. Adapun untuk Pilkada Gubernur Sulsel di TPS tersebut hasilnya yaitu Paslon nomor urut 1 sebanyak 35 suara, nomor urut 2 : 38 suara, nomor urut 3 : 153 dan nomor urut 4 sebanyak 17 suara.
Baca Juga :
Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Pinrang, Mansur Hendrik yang dikonfirmasi awak media disela-sela kunjungan pemantauannya di TPS 001 Kelurahan Pekkabata Kecamatan Duampanua Kabupaten Pinrang mengungkapkan, PSU terpaksa dilaksanakan di kedua TPS tersebut diatas dikarenakan adanya rekomendasi Panwascam setempat terkait temuan pelanggaran yang dilakukan pihak KPPS.
“Di TPS 004 Desa Binanga Karaeng Kecamatan Lembang, Ketua KPPS-nya Membuka kotak suara pada malam pencoblosan dan menandatangani surat suara sebanyak 400 lembar masing-masing, 200 untuk Pilkada Pinrang dan 200 untuk Pilkada Gubernur Sulsel. Sedangkan di TPS 001 Keluarahan Pekkabata Kecamatan Duampanua, ada 18 surat suara yang tidak ditandatangani oleh KPPS namun tetap digunakan oleh pemilih,” jelas Mansur.
Terpisah, salah satu warga Keluarahan Pekkabata, Hajrah yang dikonfirmasi awak media mengaku, berturunnya partisipasi pemilih dalam pencoblosan ulang ini disebabkan ketidaktahuan wajib pilih akan adanya PSU di TPS tersebut.
“Saya tidak tau kenapa diulang. Tetapi saya ikut-ikut saja karena ada panggilan lagi. Tapi pasti kurangmi orang mencoblos, banyakmi yang sudah pergi keluar daerah untuk kerja lagi,” tutur Hajrah. (*)
Komentar