MAJENE – Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Demokrat Kabupaten Majene, Sulawesi Barat, Fendra, resmi diberhentikan dari jabatannya.
“Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Demokrat sejak beberapa waktu lalu telah mengeluarkan surat pemecatan terhadap Fendra akibat terlibat kasus pemalsuan tanda tangan pengelolaan keuangan partai,” kata Ketua DPD Partai Demokrat Sulbar, Suhardi Duka, di Mamuju, Minggu.
Menurutnya, kepengurusan DPC Partai Demokrat Majene untuk sementara akan dikendalikan Andi Hatta Da’i hingga proses musyawarah cabang dilaksanakan.
“Jika tidak memungkinkan Muscab Demokrat dilaksanakan di kabupaten maka besar kemungkinan akan dilaksanakan di provinsi. Tetapi, kita harap kegiatan Muscab ini dapat dilaksanakan di masing-masing daerah,” kata Suhardi.
Suhardi mengatakan, sejak terpilih sebagai Ketua DPD Demokrat Sulbar periode 2012-2017, ia terus melakukan pembenahan internal partai.
“Saat ini saya harus fokus membenahi internal partai. Makanya, konsolidasi internal terus dilakukan untuk memantapkan komposisi pengurus pada masing-masing kabupaten,” tuturnya.
Karena itu, kata dia, konsolidasi pengurus tingkat kabupaten harus dipertajam lagi, dan ia berharap kendali kepengurusan partai ini dipegang kader-kader berpengaruh serta memiliki integritas dan moral yang baik di masyarakat.
“Kita inginkan kepengurusan partai di lima kabupaten di nahkodai oleh kader yang memang memiliki kapasitas dan memang disenangi rakyat. Hal ini penting untuk mencapai target menang di Pemilu 2014,” kata Suhardi yang juga Bupati Mamuju.
Komentar