MAKASSAR – Deputi Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga kerja Indonesia (BNP2TKI), Agusdin Subiantoro berharap dukungan anggota DPR RI Komisi IX, Aliyah Mustika Ilham untuk memperjuangkan anggaran pelaksanaan sosialisasi perlindungan tenaga kerja. Hal tersebut diungkapkan Agusdin pada sosialisasi Program Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia di Hotel La Macca, Jalan Pettarani Makassar, Jumat (11/11/2016).
Menurutnya, jika tersedia anggaran yang mencukupi, maka sosialisasi juga dapat dilakukan hingga ke pelosok daerah. Mengingat para calon TKI membutuhkan banyak informasi dan pengetahuan agar dapat menjadi tenaga kerja legal, profesional dan terlindungi.
“Kita butuh dukungan Bu Aliyah supaya bisa bersinergi ini program sampai ke desa,” ungkapnya.
Baca Juga :
Lebih lanjut ia mengungkapkan, jumlah pengangguran di Indonesia mencapai 7.5 juta jiwa. Sebanyak 12 persen diantaranya berpendidikan tinggi, sementara itu, permintaan negara asing terhadap kebutuhan TKI cukup tinggi.
“Tapi permintaan itu tidak bisa kita penuhi dengan maksimal, karena banyak kendala diantaranya keterampilan dan kendala bahasa,” ujarnya.
Dia juga meminta kepada para warga yang berminat untuk menjadi TKI agar melalui jalur resmi dengan melengkapi seluruh dokumen yang menjadi syarat. Dengan begitu, agar ketika bekerja di luar negeri dapat terlindungi.
Menaggapi hal tersebut, Aliyah Mustika mengatakan dirinya berada di Komisi IX membidangi Kesehatan dan Ketenagakerjaan. Sehingga sudah menjadi tugas dan fungsinya untuk melakukan pengawasan dan memperjuangkan kebutuhan dan hak TKI.
“Dan melalui sosialisasi ini kita berharap para peserta dapat memahami mekanisme manjadi TKI dan tidak terpengaruh untuk menjadi TKI ilegal,” kata Aliyah di hadapan ratusan peserta sosialisasi.
Hadir pula sebagai pemateri dalam sosialisasi tersebut, Kepala Balai Pelayanan Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BP3TKI), Mohd. Agus Bustami dan Sekretaris Disnaker Makassar, Sirajuddin K. (*)
Komentar