Logo Lintasterkini

Ketum FPI : Kiai Ma’ruf Bijak, Kedepankan Fikih Dakwah

Abdul Gaffar Mattola
Abdul Gaffar Mattola

Kamis, 12 April 2018 15:22

Ketua Umum Front Pembela Islam (FPI), Ustadz Shabri Lubis bersilaturrahmi ke Prof. Dr. KH. Ma’ruf Amin, Ketua Umum MUI.
Ketua Umum Front Pembela Islam (FPI), Ustadz Shabri Lubis bersilaturrahmi ke Prof. Dr. KH. Ma’ruf Amin, Ketua Umum MUI.

JAKARTA – Ketua Umum Front Pembela Islam (FPI), Ustadz Shabri Lubis dan Wakil Ketua Umum FPI, Ustadz Ja’far Shodiq bersilaturrahmi ke Prof. Dr. KH. Ma’ruf Amin, Ketua Umum MUI, di Kantor MUI, Jl Proklamasi, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu sore, (11/4/2018), sekira pukul 15.00. Kiai Ma’ruf didampingi Wakil Ketua Umum MUI, H. Zainut Tauhid Sa’adi, Ketua MUI Bidang Infokom, H. Masduki Baidlowi dan Ketua Komisi Dakwah MUI, KH Cholil Nafis, Ph.D.

Banyak hal yang didiskusikan berkaitan dengan masalah kemasyarakat dan persatuan umat. Diantara diskusi yang cukup hangat adalah pertanyaan Ustadz Shabri Lubis tentang sikap MUI terhadap puisi ‘Ibu Indonesia’ yang dibacakan Sukmawati Soekarno.

Kiai Ma’ruf menjelaskan, MUI secara institusi belum mengeluarkan sikap resmi. Namun berkenaan dengan harapan Ketum MUI agar umat menerima permintaan maaf yang disampaikan Sukmawati dengan datang ke MUI adalah bentuk bimbingan bagi orang yang tidak mengerti syari’at dah mengakui kesalahannya, dalam hal, Kiai Ma’ruf mendahulukan fikih dakwah daripada fikih ahkam.

“Saya memaafkan Sukmawati itu untuk membimbingnya, karena ia telah mengakui tak mengerti syariah dan meminta maaf kepada umat Islam. Saya hanya berharap tidak dituntut, tapi tak berarti melarang apalagi menghalangi orang yang mau menuntut secara hukum,” kata Kiai Ma’ruf.

Berkenaan tuntutan hukum, Kiai Ma’ruf hanya berharap, dan sama sekali tidak melarang, apalagi menghalangi siapapun yang mau menuntut secara hukum. Sebab, wilayah hukum adalah hak seluruh warga negara dan kewenangan penegak hukum.

Jawaban Kiai Ma’ruf ini melegakan Ustadz Shabri Lubis. Kiai Ma’ruf dinilai bijak dalam menyikapi masalah dugaan penistaan agama dalam puisi Ibu Indonesia. Sebab Kiai Ma’ruf mendahulukan fikih dakwah dalam menyikapi orang yang tidak mengerti syariah tanpa menghalangi orang lain yang mau menuntut secara hukum.

“Kiai Ma’ruf sangat bijak ketika memaafkan Sukmawati dengan menggunakan pendekatan fikih dakwah, sembari beliau mengakomodir orang yang mau nahi mungkar dengan menuntutnya secara hukum,” kata Ustadz Shabri.

Tentang persatuan umat, Kiai Ma’ruf dan ustadz Shabri Lubis sepakat untuk membangun saling sepahaman, bahwa dalam berjuang dan membangun dakwah harus bagi tugas dan tidak boleh saling menafikan. Apapun yang sekiranya disalah pahami, sebaiknya dilakukan tabayyun dan musyawarah.

Ini penting sebagai sikap umat Islam. Apalagi di zaman semarak medsos, harus hati-hati dan bijak menanggapi segala isu yang berkembang. Umat Islam perlu menguatkan diri dari berbagai serangan yang mengadu domba sehingga disibukkan dengan masalah perpecahan internal umat Islam.

“FPI siap mendukung kebijakan MUI, terutama dalam melakukan nahi munkar dan menggalang persatuan umat Islam di Indonesia,” kata Ustadz Shabri. (*/B)

Penulis : Slamet

 Komentar

 Terbaru

Hukum & Kriminal29 Maret 2024 09:47
Polsek Rappocini Bubarkan Pesta Miras dan Judi, Lima Diamankan
MAKASSAR – Bukannya menjadikan bulan Ramadhan ajang mendapatkan pahala, sejumlah pemuda di Makassar Sulawesi Selatan (Sulsel) malah melakukan pe...
News29 Maret 2024 05:09
Banjir Bandang Terjadi di Kota Palopo, Ketinggian Air 1,5 Meter
PALOPO – Akibat air bah dari hulu Sungai Latuppa menyebabkan banjir kembali menimpa sejumlah wilayah di Kota Palopo, Sulawesi Selatan (Sulsel), ...
News29 Maret 2024 02:16
Astra Motor Sulsel Resmi Kenalkan Honda EM1 e: dan Honda EM1 e: PLUS
MAKASSAR – Astra Motor Sulawesi Selatan main dealer sepeda motor Honda untuk wilayah Sulawesi Selatan, Barat, Tenggara, dan Ambon secara resmi m...
News29 Maret 2024 01:57
Produksi Lebih Cepat, Kalla Beton Kembangkan Produk Precast
MAKASSAR – Kalla Beton terus berinovasi untuk memenuhi kebutuhan konstruksi dari mitra atau pelanggan. Salah satu produk yang tengah dikembangka...