POLMAN – Sejumlah anak-anak korban gempa dan tsunami Palu-Donggala yang masih berusia sekolah dan kini masih bertahan di pengungsiannya di Desa Puccadi Kecamatan Luyo Polewali Mandar (Polman), akhirnya bisa disekolahkan. Bhabinkamthibmas Polsek Campalagian tengah, Bripka Zulkifli tergerak untuk membantu anak-anak pengungsi agar dapat tetap bersekolah.
Sebanyak 22 orang anak akhirnya dapat bersekolah sementara di lokasi pengungsian tersebut. Bripka Zulkifli mengatakan, pihaknya masih terus memberikan pelayanan terbaik kepada para korban. Tak terkecuali kepada anak-anak yang sebelumnya bersekolah di Sulawesi Tengah untuk sementara waktu dititip sekolahkan di Desa Puccadi, Kecamatan Luyo.
“Kami terus-menerus pengupayakan dan berusaha semaksimalnya untuk mendata para korban bencana alam gempa dan sunami Kota Palu, Donggala dan Sigi yang ada di Kecamatan Luyo dan sekitarnya, khususnya bagi anak-anak yang masih berusia sekolah kita upayakan untuk tetap dapat bersekolah tanpa syarat apapun di Kecamatan Mapilli Barat dan Kecamatan Luyo,” ujarnya.
Dikatakan Bripka Zulkifli, dirinya berterima kasih dan kagum atas kepedulian warga Kecamatan Luyo yang tidak henti-hentinya memasok bantuan kepada para korban di lokasi pengungsian di Kecamatan Luyo, Mapilli dan kecamatan Campalagian.
“Para warga di Kecamatan Luyo akan terus-menenerus mengalirkan bantuan baik itu berupa pakaian, makanan, dan air minum, serta menyediakan posko bagi para warga Palu sebagai bukti persaudaraan,” tuturnya.
Sementara itu, Harimas (43), salah satu korban bencana Sulawesi Tengah yang kini masih berada di Luyo menuturkan kisahnya beberapa saat usai gempa dan sunami melanda Sulawesi Tengah. Dikatakannya, semenjak gempa dan sunami itu terjadi, jangankan makanan dan air bersih saja susah sekali didapatkan.
Beberapa bantuan logistik yang mengalir pun juga sempat tertahan dalam perjalanannya menuju lokasi bencana. Sehingga sejumlah wilayah di Palu dan Sigi beberapa hari setelah bencana melanda itu tidak langsung mendapatkan bantuan logistik.
“Kami masih akan tinggal disini sementara waktu, sembari menunggu Kota Palu kembali normal seperti biasanya,” tutupnya. (*)
Komentar