TUBAN – Sebuah jembatan kembar sisi barat yang menghubungkan Kecamatan Widang Kabupaten Tuban dan Kecamatan Babat Kabupaten Lamongan, Selasa (17/4/2018), sekira pukul 11.05 Wib, tiba-tiba ambruk. Amruknya jembatan yang menghubungkan Sungai Bengawan Solo ini, sehingga mengakibatkan 1 dump truk, 2 truk tronton dan 1 sepeda motor tercebur ke dalam air.
Adapun kendaraan yang tercebur tersebut masing-masing 1 dum truk memuat limbah smelter, 2 truk tronton memuat pasir dan 1 sepeda motor. Sementara korban diketahui 2 orang supir yang meninggal dunia dan masih terjebak di dalam truk.
Pihak Polres Tuban yang menangani kasus tersebut sudah mendatangi TKP, mencari keterangan saksi-saksi serta melakukan evakuasi terhadap korban dan kendaraan yang tercebur. Diduga kondisi jembatan yang dibuat tidak mampu menahan beban, hingga tiba-tiba ambruk. Pihak aparat Polres Tuban masih menyelidiki penyebab kepastian jembatan yang ambruk tersebut.
Direktur Jembatan, Ditjen Bina Marga Kementerian PUPR, Iwan Zarkasi memperkirakan, penyebab dari ambruknya jembatan itu lantaran kelebihan beban atau overload. Kelebihan beban diakibatkan banyaknya truk yang melintas di jembatan itu.
“Itu kalau dilihat banyaknya truk yang melintas tentu potensialnya adalah overload,” kata Iwan, Selasa, (17/4/2018).
Dia menjelaskan, secara umur, jembatan yang dinamakan jembatan cincin lama itu selesai dibangun pada 1970-an. Sedangkan untuk jembatan cincin baru yang berada tepat di sebelahnya itu, selesai dibangun pada 1999. Menurutnya, umur dari jembatan tersebut memang sudah cukup tua dan layak untuk diganti.
“Karena insiden seperti ini ya (sudah tua), dikatakan ya harus digantilah,” ujarnya. (*)
Komentar