MAKASSAR – Puluhan oknum sopir dan karyawan Bus Bintang Prima mengeroyok kakak beradik di depan kantor perwakilan Bus Bintang Prima Jalan Perintis Kemerdekaan 12, Selasa (23/8/2016) malam. Korban yakni Sukri (24) mengalami luka tebasan parang dan adiknya Kifli (16) mengalami luka terkena pukulan benda keras.
Informasi yang dihimpun, peristiwa itu hanya karena masalah sepele. Awalnya, sejumlah anak-anak yang bermain bola sedang bermain bola di depan kantor Bus Bintang Prima. Tiba-tiba tanpa sengaja, bola masuk ke dalam kantor perwakilan.
Salah seorang karyawan bus kemudian mendang bola tersebut ke luar. Namun, bocah-bocah yang sedang bermain berteriak-teriak di luar pagar. Akibatnya, para karyawan dan sopir bus mengejar para bocah yang sedang bermain tersebut.
Baca Juga :
Malang menimpa Kifli, lantaran korban sedang berada di lokasi dan menjadi sasaran pemukulan. Melihat Kifli dikeroyok, kakaknya yakni Sukri kemudian menolong adiknya dan menghampiri para pelaku.
Namun Sukri ikut menjadi sasaran pengeroyokan. Bahkan, Sukri di seret oleh pelaku sepanjang 20 meter. Korban juga ditebas menggunakan parang hingga tangan nyaris putud.
Akibat insiden ini, sepanjang Jalan Urip sumoharjo dan Jalan Perintis Kemerdekaan mengalami macet. Aparat Kepolisian yang saat itu hendak berada dilokasi kejadian lansung mengevakuasi korban, selanjutnya melarikan ke Rumah Sakit Umum (RSUD), Daya untuk mendapat perawatan medis.
Sementara itu Nurhayati (50), ibu korban mengaku melihat anaknya diseret oleh pelaku yang merupakan oknum karyawan dan sopir perwakilan Bus Bintang Prima. “Saya teriak-teriak saat anak saya diseret dan meminta tolong. Warga tak bisa juga bertindak lantaran pelaku berjumlah puluhan orang. Dua anak saya dikeroyok,satu ditebas yakni Sukri dan Kifli dipukuli pakai balok,”ujar Nurhayati.
Beruntung anggota Polsek Tamalarea bernama Aiptu Basodding langsung mengevakuasi Sukri yang tengah bersimbah darah.”Beruntung ada Pak Basodding anggota Polsek Tamalanrea membantu saya mengevakuasi anakku dan melarikan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Daya,” katanya.
Lebih lanjut Nurhayati menyebutkan, dua diantara pelaku pengeroyokan dikenali oleh anaknya. Mereka bernama Wandi dan Pian, “Mereka berjumlah puluhan orang. Dari puluhan itu dua diantaranya dikenal anak saya,” ungkapnya Rabu (24/8/2016). (*)
Komentar