MAKASSAR – Sebanyak 69 CCTV kota yang terpasang di sejumlah titik strategis di kota Makassar sudah berfungsi dengan baik dan dikontrol selama 24 jam di Makassar operation room. Semua aktivitas dan pergerakan masyarakat yang ada di Kota Makassar sudah aktif terpantau.
“Manajemen kota harus lebih tertata dengan selesainya pembangunan operation room ini. Semua data kota akan tersimpan di server utama operation room. Big data kita akan akan terus di update oleh setiap SKPD sesuai dengan tanggung jawabnya masing–masing. Misalnya saja data kependudukan, dukcapil harus lengkap datanya dan di imput setiap saat secara real time. Termasuk data orang miskin, harus jelas pemetaannya secara perwilayah, sehingga betul – betul tindakan pengentasan kemiskinan yang dilakukan tepat pada sasaran karena kita bertindak berdasarkan data yang utuh, “ ujar Danny Pomanto, di ruang kerjanya, Rabu ( 30/12/2015 ).
Terkait dengan keberadaan 69 CCTV kota yang saat ini sudah terpasang, Danny mengaku, pada tahun depan CCTV akan bertambah lagi menjadi 100 unit. Selanjutnya akan menjadi 500 unit pada tahun 2017.
Baca Juga :
Operation room juga akan mengintegrasikan CCTV kota yang di pasang oleh lembaga–lembaga swasta sehingga diharapkan seluruh pergerakan kota dapat dipantau secara real time. “Apalagi server kita punya kapasitas penyimpanan data yang besar. Kami kalkulasi, kapasitas data yang tersimpan, termasuk juga data rekaman seluruh CCTV akan muat tertampung di server untuk jangka waktu lima tahun kedepan. “ lanjutnya.
Di tahun 2016, Pemerintah Kota Makassar juga akan merampungkan pembangunan care & rescue center (carrester) di enam titik dikota Makassar. Setiap carrester akan dilengkapi beberapa kendaraan reaksi cepat, seperti mobil home care untuk darurat kesehatan, mobil pemadam kebakaran, untuk lebih mempercepat efisiensi waktu tiba di lokasi kebakaran, mobil patroli polisi untuk respon kejahatan, mobil tangkasa’ki untuk membantu armada sampah yang ada di setiap kelurahan, serta mobil jaga kota untuk membackup kepolisian dalam menjaga keamanan kota.
“Sistem operasi carrester akan di dikendalikan di operation room, yang akan menerima seluruh informasi kedaruratan yang di sampaikan oleh warga baik melalui call center maupun aplikasi mobile yang nanti bisa di instal di gadget masing – masing warga, “ ujar Danny.
Sementara itu, kepala Dinas Komunikasi dan Informatika kota Makassar, Muhammad Ismoenandar saat memberikan pengarahan kepada sejumlah operator Makassar Operation Room di lantai 10 gedung Balaikota Makassar, menjelaskan rencana perekrutan tenaga Information, communication and Technology ( ICT ) non PNS untuk di tempatkan dan bertugas secara profesional di operation room.
“Dalam waktu dekat, kita akan melakukan perekrutan tenaga IT untuk bekerja secara profesional di Makassar Operation Room. Yang jelas mereka yang di rekrut bukan dari kalangan PNS, tapi potensi – potensi lokal yang memiliki kehandalan di bidang ICT. Mereka akan bekerja dengan sistem shift untuk memastikan Makassar Operation Room beroperasi selama 24 jam. Sesuai dengan protap yang dicanangkan Pak wali, Operation Room hanya boleh off selama empat jam dalam setahun. Makanya kita juga sudah menyiapkan backup energi listrik cadangan jika muncul gangguan dari PLN, baik itu solar sel maupun genset dengan daya maksimal “ lanjut Ismounandar. (*)
Komentar