MAKASSAR – Massa pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Sulawesi Selatan Ilham Arief Sirajuddin-Azis Qahhar Muzakkar (IA) sempat menduduki rumah jabatan Gubernur Sulsel di Jalan Sunggai Saddang Makassar selama 25 menit.
“Kami sempat menduduki rumah jabatan gubernur selama kurang lebih 25 menit dan kami sampai ke dalam. Di rujab tidak banyak aparat keamanan, hanya beberapa orang pengurus rumah tangga serta polisi pamong praja (Pol PP),” ujar anggota Divisi Jaringan Kota, Basri di Makassar, Kamis.
Ia mengatakan, pendudukan rumah jabatan itu menjadi titik akhir dari konvoi warga Makassar yang tergabung dalam Gerakan Moral Pilkada Damai dimana sebelumnya massa ini konvoi dengan dikawal petugas kepolisian.
Sebelum menduduki rumah jabatan, massa IA yang tidak menggunakan seragam pasangan calon gubernur itu sempat berkumpul di Taman Macan, Jalan Sultan Hasanuddin, Makassar, dekat lokasi rapat pleno penetapan Gubernur dan Wakil Gubernur Sulsel terpilih.
Namun upaya untuk menembus ring dua Hotel Singgasana itu tidak berhasil yang kemudian memicu terjadinya saling lempar antaraparat keamanan dengan massa pendukung.
Setelah aksi saling lempar itu mereda, massa pendukung kemudian melakukan konvoi dan melalui Jalan Sombaopu, Pasar Ikan, Sultan Slamet Riyadi, Jalan Ahmad Yani dan Jalan Sam Ratulangi.
“Aksi yang kami lakukan ini aksi damai dan ini adalah gerakan moral dari warga Makassar yang ingin melihat Makassar damai, namun itu tidak bisa dipastikan karena pilkada yang berlangsung di Sulsel beberapa waktu lalu dipenuhi dengan intrik kecurangan,” katanya.
Selama konvoi yang dilakukannya bersama warga lainnya itu, dirinya mengaku tidak terjadi bentrokan hingga kabar adanya gerakan pengganyangan terhadap warga keturunan Tionghoa dimana suara IA anjlok di komunitas itu.
“Memang ada issue kalau massa IA akan melakukan pengganyangan ke warga etnis Tertentu, namun semua itu tidak benar. Ada memang pihak-pihak lain yang ingin membenturkan kami dengan cara menyebar issue sesat seperti itu, meskipun kami kecewa suara IA anjlok di komunitas itu,” jelasnya. (ant)
Komentar