Indonesia Masuk 40 Negara Pertama Lakukan Vaksinasi Covid-19

Indonesia Masuk 40 Negara Pertama Lakukan Vaksinasi Covid-19

JAKARTA — Pemerintah Indonesia telah memastikan mengamankan jutaan dosis vaksin Covid-19. Hal itu dapat dilakukan setelah Pemerintah melakukan lobbi-lobbi dengan sejumlah negara produsen vaksin tersebut.

Terkait ketersediaan vaksin, Indonesia sejauh ini telah berhasil mengamankan pasokan dari empat jenis vaksin yaitu Sinovac untuk 125 juta dosis, Pfizer untuk 50 juta dosis, AstraZeneca serta Novavax yang masing-masing juga diamankan 50 juta dosis.

Pengamanan keempat vaksin dengan sumber yang berbeda itu dilakukan untuk mengantisipasi kemungkinan jika stok vaksin di dunia tidak mencukupi karena banyak negara di dunia berlomba untuk mendapatkannya. Upaya mengamankan stok vaksin yang dilakukan pemerintah Indonesia juga untuk mengantisipasi jika ada negara yang memblokir pengiriman vaksin Covid-19 dengan tujuan untuk memastikan pasokan di dalam negerinya.

Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin di Jakarta, Sabtu (30/1/2021) mengemukakan Indonesia beruntung di tengah persaingan mendapatkan vaksin Covid-19. Pasalnya, dari sejumlah negara secara global, Indonesia masuk 40 negara pertama yang telah melakukan program vaksinasi Covid-19 untuk masyarakat.

Apalagi, Pemerintah telah mengamankan stok kebutuhan vaksin dalam negeri dari 4 produsen. Upaya yang dilakukan pemerintah tentu saja untuk menjamin keselamatan masyarakat, juga untuk mencapai target kekebalan imunitas (herd immunity).

“Indonesia beruntung, karena kita termasuk dari 40 negara pertama yang bisa melakukan vaksinasi. Apalagi ketersediaan vaksin secara global sangat terbatas dan banyak negara berlomba-lomba mengamankan pasokan vaksin tersebut,” kata Menkes Budi Gunadi Sadikin.

Budi Gunadi Sadikin menyebut sampai saat ini terdapat tiga juta vaksin Covid-19 dengan 15 juta bahan baku vaksin dari Sinovac. Sebanyak 3 juta dosis telah didistribusikan ke seluruh penjuru nusantara untuk mendukung program vaksinasi yang saat ini tengah dilaksanakan bagi kelompok penerima prioritas tenaga kesehatan dan pelayan publik.

dan termasuk dari 40 negara pertama di dunia yang bisa melakukan vaksinasi COVID-19.

“Kita akan siaplan lagi 12 juta dosis vaksin di minggu ketiga Februari. Dan kita juga telah merencanakan akan kembali menyiapkan sebanyak 15 juta dosis pada Bulan Maret 2021,” pungkasnya. (*)