GOWA – Saat ini Pemerintah Kabupaten Gowa melakukan proses lelang jabatan untuk beberapa posisi yang lowong. Tidak adanya transparansi proses lelang jabatan yang dilakukan pihak Badan Kepegawaian dan Sumber Daya Manusia (BKSDM) Kabupaten Gowa, mengundang banyak kecurigaan dari masyarakat di daerah itu.
Dugaan tidak adanya transparansi ke publik dalam proses lelang jabatan yang dilakukan, makin diperkuat dengan sikap yang ditunjukkan oleh Kepala BKSDM Gowa, Chaerul Natsir yang terkesan bungkam saat dikonfirmasi sejauh mana tahapan lelang jabatan yang sementara dilakukan.
Saat dikonfirmasi oleh media sejauh mana proses lelang yang sementara berjalan, Chaerul seakan berkelik. Dia pun mengarahkan wartawan menghubungi saja Kepala Bidang Mutasi, BKSDM Kabupaten Gowa, Aisyah.
“Saya lagi di jalan, kalau mau data lengkapnya, silahkan hubungi kabidnya Ibu Ica (Aisyah), dia yang tahu semua,” ujarnya singkat via ponselnya, Kamis (1/3/2018).
Mendapat arahan seperti itu, wartawan lintasterkini.com lalu mencoba menghubungi pejabat yang dimaksud mengetahui persis proses lelang jabatan yang dilakukan BKSDM Gowa, Aisyah. Namun sayangnya, pejabat ini pun setali tiga uang dengan bosnya, ia kembali mengarahkan wartawan menghubungi saja Kepala BKSDM Gowa, Chaerul Natsir.
“Sebaiknya, kita hubungi saja Kepala Badan BKPSDM karena saya lagi di jalan, memang untuk saat ini masih assessment (penilaian), seharusnya hubungi saja Kepala Badan yang lebih berwenang,” katanya.
Saling lempar kewenangan untuk memberi konfirmasi tahapan assessment dalam proses lelang jabatan di Pemkab Gowa antara 2 (dua) pejabat teras di lingkup BKSDM yakni Kepala Badan Chaerul Natsir dengan Kabid Mutasi, Aisyah menunjukkan adanya proses yang diduga “dirahasiakan” ke publik.
Sebagaimana diberitakan sebelumnya, bahwa Bupati Gowa, Adnan Purictha Ichsan mengungkapkan akan melakukan lelang jabatan untuk posisi yang kosong. Proses lelang jabatan ini sendiri sudah dimulai sejak tanggal 5 Februari 2018 lalu, dan saat ini sudah tahap assessment (penilaian).
“Dalam proses assessment, kita menggandeng UNM untuk tahap pertama,” ucap Bupati Adnan.
Tahapan assessment ini telah berlangsung, Rabu (28/2/2018) kemarin di Universitas Negeri Makassar (UNM). Berdasarkan informasi, ada 18 peserta assassment yang didominasi pejabat esellon III, salah satu diantaranya ada yang berasal dari Kabupaten Bone. (*)