GOWA – Sungguh malang nasib dua orang pelajar di Kabupaten Gowa ini. Niatnya ingin membeli makanan namun akhirnya digelandang ke kantor Polisi dan sempat beberapa kali dipukul bahkan disetrum tanpa alasan yang jelas.
Kedua korban yang masih duduk di bangku sekolah ini yakni Muhammad Fadil Yahya (17), kelas I SMA dan Farhan (18) kelas II SMA, menceritakan peristiwa yang mereka alami pada hari Rabu (28/3/2018) sekira pukul 21.00.
“Jadi malam itu pak, saya sama Farhan keluar beli makanan. Pas sampaika di luar, adami dua orang berboncengan yang tarikka naik di motornya, terus dia pukul juga perutku,” ungkap Fadil, saat ditemui di rumahnya, di BTN Sukma, Jl. Poros Malino, Sabtu (31/3/2018) sekira pukul 20.50 wita malam.
Korban awalnya tidak mengetahui bahwa dua orang yang menangkapnya itu adalah polisi. “Pas na kasi naika di motor baru na lepas jaketnya baru ku tahu bilang polisi yang ambilka,” katanya lagi.
Sementara itu, Farhan yang melihat kejadian tersebut sempat melarikan diri karena takut. “Jadi waktu saya liat mi itu Fadil dipukul sempatka lari ke rumahku, tapi kembalija lagi karena kasianka liatki Fadil ,” tuturnya.
Sesampainya di kantor polisi atau Resmob Polres Gowa keduanya mengaku langsung dipukul bahkan juga sempat disetrum oleh orang yang mengaku anggota polisi itu.
“Saya na injak-injak kepalaku, terus na setrum juga perutku,” ungkap Farhan sambil memperlihatkan bekas luka setrum di perutnya.
Menurut pengakuan dari korban, mereka masih heran dengan tindakan yang dilakukan oleh oknum polisi tersebut, pasalnya mereka berdua tidak melakukan tindak kejahatan. “Tidak ku tau juga salahku apa, langsungja saja di bawa ke kantor Resmob Gowa,” terangnya.
Lanjut korban mengatakan bahwa sebelum mereka dilepas pada hari Kamis (29/3/2018) pagi, petugas sempat memberikan catatan agar kedua korban ini tidak melapor kepada pihak manapun.
“Jadi nasuruhka itu bacai catatanka pak, baru na bilang lagi kalian harus wajib lapor,” ungkap kedua korban.
Sementara itu, Muhammad Yaya (32), selaku ayah dari korban Fadil mengatakan, bahwa dirinya mengetahui kejadian tersebut setelah anaknya melapor.
“Jadi anakku itu datang, terus na bilangmi sudahka dipukul sama polisi pak baru tidak ku tahu salahku apa,” katanya
Dirinya juga mengungkapkan rasa prihatin terhadap apa yang dialami oleh anaknya berserta temannya.
“Saya hanya berharap agar kejadian seperti ini tidak diterulang kembali. Makanya polisi juga harus berbenah diri dan tidak asal tangkap apalagi sampai memukul,” pungkasnya.
Sementara itu berita ini dimuat, belum ada keterangan yang berhasil dihimpun baik dari pihak Kapolres Gowa maupun Resmob Gowa. Kapolres Gowa AKBP Shinto Silitonga yang coba dikonfirmasi melalui Whatsapp belum dibalas.
Demikian pula dengan Kasubag Humas Polres Gowa AKP Tambunan juga dikonfirmasi belum ada jawaban. (*)