PINRANG — Sejumlah jamaah Masjid Agung Al Munawwir Kabupaten Pinrang diresahkan dengan air hujan yang menetes di atas mimbar dan saf tempat posisi Imam memimpin shalat,
Selain itu, juga terlihat rembesan air pada dinding sisi kiri dan kanan di atas mimbar. Kejadian ini berlangsung saat proses shalat Ashar berjamaah akan dilaksanakan Minggu sore (31/3/2024).
Akibatnya, posisi berjamaah terpaksa dimundurkan satu saf ke belakang. Dimana posisi Imam memimpin shalat ke saf pertama dan jamaah saf pertama ke baris kedua. Di atas Minar ceramah juga terlihat dipasangi ember agar tetesan air tidak menggenangi lantai mimbar.
Namun kejadian ini ternyata mengundang sejumlah ragam komentar dari para jamaah usai pelaksanaan shalat. Pasalnya, mereka heran dengan kebocoran air hujan yang menetes dikarenakan sepengetahuan mereka atap dan plafon masjid baru saja diperbaiki dan diganti.
“Kalau tidak salah pengerjaan baru selesai akhir Desember 2023 lalu dengan anggaran miliaran rupiah,” kata salah seorang jamaah yang namanya enggan disebutkan.
Hal yang sama disuarakan seorang jamaah lainnya. Menurutnya, ini harus menjadi perhatian dari Pemerintah Daerah dan pihak kontraktor pelaksana proyek.
“Yah sangat kita sayangkan dan kami kaget dengan kebocoran ini. Soalnya, karena kebocoran di beberapa tempat dan kondis plafon yang sudah banyak rusak sehingga pemerintah menggelontorkan anggara cukup besar untuk perbaikannya. Ternyata, permasalahan yang sama mulai terjadi lagi,” ucapnya.
Informasi yang dihimpun lintasterkini.com, proyek pengerjaan perbaikan atap dan penggantian plafon Masjid Agung Al Munawwir memang selesai diakhir Desember 2023 lalu. Dimana untuk proyek ini, Pemkab Pinrang melalui Bagian Umum Setda Pinrang menurunkan anggara kurang lebih Rp 2 Miliar. (*)
Komentar