MAKASSAR — Pemkot Makassar menggenjot rekonstruksi tata ruang. Sudah dianggarkan sebesar Rp5,7 miliar.
Rekonstruksi tersebut akan dibagi dalam tiga zona. Masing-masing dianggarkan sebesar Rp1,9 miliar. Dengan rincian dua zona di dalam kota dan satu zona di daerah pesisir.
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Penataan Ruang, Husni Mubarak, menyampaikan, anggaran tersebut khusus untuk jasa konsultasi.
“Itu untuk tiga zona, dua di kota dan satu di pesisir,” ujarnya.
Kata Husni, saat ini prosesnya sudah mulai tender. Tahun ini rencana detailnya ditarget rampung.
Terpisah, Ahli Perencanaan dan Pencanangan Kota Universitas Hasanuddin (Unhas), Arifuddin Akil mengatakan, konsultasi tata ruang memang membutuhkan biaya besar.
“Hanya saja, kalau lebih Rp1 miliar per zona itu terlalu besar,” katanya.
Anggaran besar untuk konsultasi dibutuhkan untuk penyelarasan ke pusat, terkait peta-peta. Termasuk membutuhkan waktu dan melakukan FGD di mana-mana.
“Tapi, dalam satu zona anggaran biasanya itu sekitar Rp600 juta sampai Rp700 juta,” bebernya.
Dia menyampaikan langkah mempercepat proses detail tata ruang memang bagus. Tetapi anggarannya dinilai berlebihan.
Rencana detail tata ruang dibutuhkan Makassar saat ini karena adanya dinamika pembangunan dan pertumbuhan perumahan sudah banyak melenceng.
“Terutama titik pertumbuhan di pantai dan jalan baru yang sangat mengkhawatirkan,” tuturnya.(*)