MAKASSAR – Banjir adalah salah satu jenis bencana alam yang sering terjadi di Indonesia. Ada banyak penyebab banjir, salah satunya karena hujan deras dengan frekwensi yang panjang.
Banjir berpotensi menjadi sebuah bencana jika tidak dilakukan penanggulangan secara cepat, tepat dan akurat. Dosen Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Muslim Indonesia (FKM UMI), Sudarman, S.Kep, Ns, M.Kes, Minggu, (1/10/2017) mengatakan, banjir dapat mengganggu kesehatan dengan munculnya berbagai penyakit akibat kerusakan lingkungan, sistem sanitasi dan sumber air bersih.
“Perencanaan kesiapsiagaan tanggap darurat bencana banjir merupakan kunci keberhasilan dalam penanganan keadaan darurat secara efektif,” ujarnya.
Menurut Undang-Undang RI Nomor 24 Tahun 2007 Pasal 33 Tentang Penanggulangan Bencana telah mengatur penyelenggaraan penanggulangan bencana yang meliputi : pra bencana, tanggap darurat (saat terjadi bencana) dan pasca bencana.
Berikut tips menghadapi banjir :
1. Tahap Mitigasi, mengurangi dampak dari banjir
Adapun yang harus dilakukan oleh masyarakat pada wilayah rawan banjir yakni :
– Menanam banyak pohon maupun membuat lubang resapan air
– Membangun rumah sesuai peraturan tata guna lahan
– Membuat rumah lebih tinggi dari permukaan air dan membuat sistem sanitasi rumah
– Tahap Kesiap siagaan merupakan upaya mengantisipasi bencana banjir
Pada tahap kesiapsiagaan ini, masyarakat harus berperan aktif yakni :
– Tempatkan barang elektronik dan barang berharga pada tempat yang tinggi
– Siapkan nomor penting untuk dihubungi seperti BPBD, SAR, BMG, Dinas Sosial, SAR, Rumah Sakit/Puskesmas
– Siapkan barang kebutuhan darurat seperti obat-obatan, makanan, minuman, pakaian, senter
– Tahap tanggap darurat (response) merupakan tindakan dilakukan sesaat setelah terjadi dampak banjir
Upaya yang perlu dilakukan masyarakat antara lain :
– Bersama-sama dengan keluarga ke tempat pengungsian yang sudah ditetapkan
– Membawa perlengkapan darurat
– Menyelamatkan dokumen dan barang berharga serta mematikan listrik dari meterannya
– Kuncilah rumah dengan sistem keamanan khusus untuk menghindari pencurian.
– Waspadalah terhadap sengatan listrik dan binatang seperti ular
– Jika aliran banjir mengelilingi kendaraan maka tinggalkan mobil dan pindah ke tempat yang lebih tinggi karena kita dan kendaraan bisa hanyut.
2. Tahap Pascabencana (setelah terjadi banjir) kita perlu melakukan upaya pemulihan yakni :
– Pengungsi kembali ke rumah jika sudah ada pengumuman dari pemerintah bahwa daerah kita telah aman dari banjir
– Setelah sampai di rumah, bersihkanlah rumah dan lingkungan menggunakan cairan desinfektan.
– Cek sistem kelistrikan sebelum menyalakan listrik rumah
– Jaga sirkulasi udara rumah tidak pengap
– Biasakan cuci tangan dengan sabun dan air bersih sebelum makan atau menyiapkan makanan, setelah menggunakan wc, setelah membersihkan lingkungan – – Bagi masyarakat yang terkena banjir dan setelah memindahkan perabotan yang terendam air. (*)