MAKASSAR – Kesra Kota Makassar mengelar FGD bersama tokoh agama di Makassar. Hadir dalam kegiatan tersebut Ketua DPRD Kota Makassar Rudianto Lallo.
Agenda berlangsung di Hotel M Regency, Jl Daeng Tompo, Kecamatan Ujung Pandang, Selasa (31/10/2023).
Ketua DPRD Makassar, Rudianto Lallo mengatakan, diharapkan pemerintah ada political will atau keinginan untuk meningkatkan keimanan umat.
RL-sapaan karibnya menilai, program Pemkot Makassar yang dijalankan oleh Bagian Kesra sangat bagus.
Hanya saja, program-program tersebut tidak disokong anggaran yang memadai.
“Saya melihat ide programnya bagus, tapi kalau tidak disokong dengan anggaran, bagaimana? Sementara itu penting sekali,” kata Rudianto Lallo.
Menurutnya, perlu untuk meningkatkan keimanan umat kepada generasi sekarang ini agar mereka tumbuh dengan menebar aura positif di masyarakat.
“Kita tidak mu anak-anak kita terjerumus perbuatan negatif, makanya kita harus memperkuat posisi Kesra. Supaya banyak kegiatan yang menyentuh hati anak-anak, kalau anak-anak ngerti agama saya yakin perbuatannya baik, tetapi kalau jauh dari agama itu yang bahaya,” ujarnya.
DPRD Makassar mengapresiasi langkah Bagian Kesra Kota Makassar, kedepan ia akan mendorong agar anggaran di Kesra ditingkatkan.
“Kami akan bicara dengan Banggar supaya dikasi anggaran besar karena tugasnya berat soal menjaga masa depan anak,” terangnya.
Sementara itu, Kepala Bagian Kesra Setda Makassar, Muh Syarif mengatakan, terkait FGD ini Pemkot Makassar berusaha menyerap aspirasi dari seluruh ulama dan umara.
Sehingga pengembangan untuk perbaikan kegiatan di 2024 bukan hanya berasal dari inisiatif Pemkot semata, tapi langsung dari para ulama dan umara.
“Kita harapkan bahwa dengan kegiatan ini bisa memberikan solusi untuk Pemkot Makassar dalam hal perkuatan keimanan umat, kalau misalnya ini bisa sinergi perkuatan keimanan umat ini bisa diukur nantinya seberapa besar masalah yang senantiasa untuk diselesaikan,” katanya.
Sejauh ini beragam program perkuatan keimanan umat yang dijalankan, mulai dari pengajian lorong, tahfiz weekend.
Ada juga kegiatan majelis taklim, hingga pemberian insentif.
Hanya saja, Syarif mengaku insentif para tenaga keagamaan perlu ditingkatkan.
Tahun ini, Pemkot Makassar sudah memberikan intervensi, mulanya hanya dicairkan sekali setahun, sekarang sudah dapat dicairkan dua kali dalam setahun.
“Pemberian insentif alhamdulillah pak wali sudah support kita dari sekali 1 tahun menjadi 2 kali setahun,” ungkapnya. (*)