Logo Lintasterkini

Sandiaga Uno : Pemimpin Itu Harus Apa Adanya, Bukan Ada Apanya

Abdul Gaffar Mattola
Abdul Gaffar Mattola

Sabtu, 01 Desember 2018 09:31

Calon Wakil Presiden Sandiaga Uno bersama para pengrajin sepatu-sendal di Bogor.
Calon Wakil Presiden Sandiaga Uno bersama para pengrajin sepatu-sendal di Bogor.

BOGOR – Calon Wakil Presiden nomor urut 02 Sandiaga Salahudin Uno mengunjungi sentra industri sepatu di Kecamatan Taman Sari Kabupaten Bogor. Pasangan Calon Presiden Prabowo Subianto yang dikunjungi ini merupakan salah satu sentra pengrajin sandal, sepatu dan tas di Kabupaten Bogor, kurang lebih ada 2.000 orang pelaku usaha UKM, dan lebih dari 10.000 pekerja yang diberdayakan dalam usaha ini.

Kunjungan ini memang tidak direncanakan. Sandi berbicara di tenda, duduk di tengah-tengah dan dikelilingi para pelaku dan pengepul sepatu yang ingin menncurahkan isi hatinya pada mantan Wakil Gubernur DKI tersebut.

“Saya memang lebih suka begini. Tapi tendanya masih termasuk mewah. Saya tidak mau berjarak dengan masyarakat. Kalau nggak direncanakan jadi terasa lebih wajar tanpa pencitraan. Pemimpin itu harus apa adanya, bukan ada apanya,” terang Sandi.

H Lutfi, pemilik pusat pengrajin mengeluhkan persaingan yang mulai tidak sehat. Padahal di Taman Sari memproduksi 1000 kodi 20 ribu pasang.

“Pasar sekarang pembayaran banyak tersendat. Impor membanjir dari China. Mereka jual murah dan kuat, ini membuat persaingan tidak sehat. Belum lagi persaingan dengan pengrajin lain,” terang H. Lutfi.

Hal senada diungkapkan Ketua UKM dan Pengrajin Taman Sari Acu Juanda. Dia mengaku belum punya brand atau merek, sehingga tidak setenar Cibadayut.

“Kami nggak punya brand Pak. Jadi hanya sebatas pengrajin dan pengepul. Padahal merek-merek terkenal memesan sepatu di tempat kami. Serbuan importir dari China makin memperparah kondisi ini,” jelas Acu.

Sandi berjanji bakal menyerap aspirasi ini dan akan memperbaiki kondisi yang disampaikan H Luthfi dan Acu.

“Gerak OK OCE sudah kita perkenalkan di setiap daerah yang kita kunjungi. Tiap daerah akan punya nama sendiri, disesuaikan dengan karakteristik masing-masing. Karena setiap kota atau kabupaten punya karakteristik tersendiri, seperti industri sepatu Sukaresmi di Taman Sari ini,” jelas Sandi.

Sandi berjanji akan menciptakan gerakan yang kolaboratif dan partisipatif dari masyarakat. Gerakan ekonomi yang datang dari, oleh dan untuk masyarakat. Dari sekarang juga, masyarakat sudah harus bersama-sama menjemput perubahan ekonomi di negeri ini.

“Untuk itu, 2019 harus ada pemerintahan yang kuat dan fokus pada masalah ekonomi, khususnya pada penyediaan dan penciptaan lapangan kerja serta harga-harga kebutuhan pokok yang stabil dan terjangkau. Termasuk di Industri sepatu di Kabupaten Bogor ini,” tutup Sandi. (*)

 Komentar

 Terbaru

News29 November 2024 23:10
Frederik Kalalembang Temui Kapolda Sulsel, Soroti PT Masmindo dan Apresiasi Keamanan Pilkada
MAKASSAR – Anggota DPR RI dari Fraksi Partai Demokrat, Irjen Pol (Purn) Frederik Kalalembang, mengadakan pertemuan dengan Kapolda Sulawesi Selatan, ...
News29 November 2024 20:45
Bumi Karsa Tuntaskan Penanaman 5.500 Pohon di Sulawesi, Jawa hingga Sumatera
MAKASSAR – Bumi Karsa kembali menunjukkan komitmennya terhadap keberlanjutan lingkungan. Penanaman 5.500 pohon telah dilakukan pada berbagai pro...
Ekonomi & Bisnis29 November 2024 20:39
Dorong Peningkatan Literasi dan Inklusi Keuangan, OJK Sulselbar-BPS Kembali Gelar SNLIK 2025
MAKASSAR – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Sulsel Sulbar bekerja sama dengan Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Sulsel dan BPS Provinsi Sulbar ke...
News29 November 2024 14:04
PPDB Sekolah Islam Athirah Dibuka Mulai 1 Desember 2024
MAKASSAR – Sekolah Islam Athirah membuka Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) tahun ajaran 2025/2026 mulai 1 Desember 2024. Total kuota yang dis...