MAKASSAR – Sebagian besar sekolah di Indonesia saat ini dikelola secara tradisional, tanpa memanfaatkan teknologi dan jaringan informasi. Akibatnya sekolah-sekolah harus berkembang tanpa sinergi yang kuat, yang mengakibatkan timbulnya gap yang besar dalam pendidikan Indonesia.
Baca Juga :
Dalam pengembangan pendidikan dasar dan menengah, telkom telah mempersiapkan platform SIAP Online, sebagai panduan lengkap modul-modul akademis yang menmungkinkan pengelolah sekolah secara modern. Administrasi dapat dilakukan terpadu dan transparan antara sekolah, guru, siswa, orang tua siswa, dinas kependidikan, dan database kependidikan nasional, secara online. Proses administrasi menjadi semakin kuat dan akurat. Orang tua siswa memiliki kemampuan untuk turut mengawasi dan berperan dalam proses pendidikan secara real time.
Sementara untuk pendidikan tinggi, telkom menyusun paduan platform yang memiliki modul-modul kulia jarak jauh, seperti aplikasi Umeetme yang dapat mengdistribusikan materi kulia dalam bentuk video interaktif berkualitas tinggi, melalui jaringan internet yang luas dari telkom group termasuk Astinet, Speedy, dan Telkomsel.
Selain Q-Journal bagi para peneliti dan akademis, untuk mempublikasikan paper dari jurnal-jurnal kampus secara online, yang dapat langsung terindeks di databese internasional.
Telkom juga meluncurkan program Qbaca, yaitu aplikasi penyediaan buku digital indonesia, yang merupakan pembaca buku digital, dipadukan dengan toko buku online yang dapat diakses melalui iPhone, serta gadget bersistem Android. Yang telah berkerja sama dengan 30 penerbit nasional terkemuka, dan saat ini telah menyediakan sekitar 1500 buku digital. Buku dapat dibeli melalui ATM, potong pulsa Telkomsel, atau apliasi T-Monet.
“Gadget bisa menjadi nilai tambah, jika mendonwloud aplikasi dari goolge Qbaca, yang berfungsi sebagai sumber ilmu dengan biaya yang murah, apalagi telkom telah memasang Wifi ID di beberapa tempat. Salah satunya MaRI, yang memudahkan untuk pengguna internetâ€, ujar GM Witel Sulsel Firmansyah.
Ditambahkan, Qbaca baru saja meluncurkan buku Athira, yang ditulis atas inspirasi dari mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla. Athira adalah nama Ibu kandung JK, yang bagi beliau merupakan tokoh sentral yang selalu dapat memberikan inspirasi sifat kepeminpinan, dan ajakan untuk selalu menghormati para Ibu.
Buku unggulan lain seperti Princess, Bajak Laut dan Alien merupakan buku karya Clara Ng dan Icha Rahmawati kini telah di filmkan dan bagi para pembaca Qbaca memiliki kesempatan nonton bareng artis film pada tanggal 5 Januari 214 di jakarta.
“Untuk prediksi 2014 adalah, bagai mana menggabung tiga ekosistem antara guru, murid dan distribusi bisa menyatu, seperti soal e-book atau buku digital, yang telah di sediakan. Sehingga bagi siswa yang berada di daerah terpencil, muda mendapatkan buku-buku dengan cepat dan murah melalui gadget bersistem Android, bukan hanya berfungsi sebagai telpon dan sebagainya. Dengan buku digital bisa menjadi bermanfaat†tambah ujar EDM Divisi Convergence Telkom Indonesia, Achmad Sugiarto. Saat jumpa perssnya 30 Desember 2013 di Black Canyon Cafe MaRI. (azho)
Komentar