LINTASTERKINI.COM – Salah satu pelaku komplotan perampokan perumahan mewah Pulomas, Ridwan Sitorus alias Ius Pane, ternyata adalah penjahat kambuhan. Rentetan aksi perampokan telah dilakukannya.
Ia juga diketahui baru saja keluar penjara pada November 2016 lalu. Pelaku ini tergolong residivis yang sebelumnya mendekam di LP Tangerang.
“Pelaku Ius Pane ini adalah residivis yang baru saja ke luar dari LP Tangerang bulan 11 (November) kemarin,” kata Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Raden Prabowo Argo Yuwono di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Senin, (2/1/2017).
Setelah keluar penjara bukannya memperbaiki diri, Ius Pane justru melakukan kejahatan kembali. Ius ternyata sudah merampok sebanyak tiga kali bersama Ramlan Butarbutar, Erwin Situmorang dan Alfins Bernius Sinaga.
“Sejak ke luar dari LP Tangerang sudah tiga kali melakukan perampokan selama satu minggu bersama dengan kelompok ini,” ujar Argo.
Keempat pelaku tersebut bahkan dalam waktu seminggu merampok di tiga tempat, yaitu Jonggol, Purwakarta dan Pulomas.
[NEXT]
Ini Barang-Barang Rampokan Para Pelaku
Motif empat pelaku perampokan yang berujung pada pembunuhan sadis di rumah asitek Ir.Dodi Triono, Pulomas Residence, Kayuputih, Pulogadung, Jakarta Timur resmi perampokan.
“Dia merampok untuk mengambil barang-barang berharga. Mereka spesialis perampok rumah-rumah yang memiliki barang berharga. Jadi bukan spesialis mobil, motor atau barang lain,” papar Kombes Raden Prabowo Argo Yuwono .
Saat melakukan aksinya di Pulomas, polisi menyita uang senilai Rp7 juta dan jam Rolex. Mereka diketahui juga mengambil 7 buah handphone namun sudah dijual di Bogor.
“Jadi ada uang Rp7 juta ada jam Rolex dan tujuh buah hape yang dijual di Bogor,” tambahnya.
Saat ini, penyidik terus melakukan pemberkasan kasus. Ke depan akan dilakukan pra rekontruksi.
“Nanti tergantung penyidik. Penyidik sudah siap atau belum. Kalau penyidik sudah siap kita lakukan pra rekontruksi lalu kita rekontruksi. Masih ada tahapan-tahapan, yang terpenting bahwa kasus ini bisa terungkap secepatnya,” tukasnya.
Diketahui, tersangka ada empat orang, pertama adalah Ramlan Butarbutar yang berperan sebagai kapten. Selanjutnya Ius Pane selaku wakil kapten rampok dan dua lagi adalah Erwin Situmorang dan Sinaga. Ramlan tewas pasca ditembak di bagian kaki oleh polisi ketika ditangkap di Rawa Lumbu Bekasi.
Para pelaku ini semula menyekap 11 penghuni rumah di kamar mandi berukuran kecil yang berada di lantai bawah pada Senin 26 Desember siang. Para korban ini baru diketahui keberadaannya keesokan pagi atau belasan jam setelah penyekapan.
Saat dievakuasi oleh warga, enam di antaranya meninggal sementara limanya dalam kondisi lemah. Hasil autopsi, korban tewas akibat kehabisan oksigen. (*)
(Sumber : berbagai sumber)