Antisipasi Lonjakan Kasus COVID-19, Menkes Sidak Kesiapan Rumah Sakit

BANDUNG — Rangkaian inspeksi mendadak (sidak) ke sejumlah Rumah Sakit oleh Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin (BGS) berlanjut dengan mengunjungi RS Hasan Sadikin Bandung, Rabu (30/12/2020) lalu. Kunjungan tersebut dalam rangka melihat kesiapan RSHS dalam pelaksanaan vaksinasi, sekaligus penanganan COVID-19, terutama pasca libur Natal dan Tahun Baru 2021.
Menkes Budi menyampaikan, vaksinasi COVID-19 tahap pertama akan diprioritaskan bagi tenaga kesehatan serta petugas pelayanan publik. Sementara tahap kedua untuk masyarakat rentan di daerah dengan risiko penularan tinggi dan masyarakat lainnya, dengan pendekatan kluster serta ketersediaan vaksin.
Untuk itu, ia ingin memastikan seluruh RS siap melakukan penyuntikan vaksin. Budi menjelaskan, untuk mencapai kekebalan kelompok (herd immunity), pemerintah telah menyiapkan sebanyak 426 juta dosis vaksin untuk 181 juta penduduk Indonesia.
“Sesuai dengan standar dari WHO, nantinya setiap penduduk akan dilakukan dua kali penyuntikan. Kami menyiapkan buffer stock sebanyak 15%, jadi total yang kita butuhkan sekitar 426 juta dosis vaksin,” katanya.
Lebih lanjut, pihaknya merinci pembelian vaksin oleh Pemerintah Indonesia berasal dari 5 jalur yakni empat produsen berasal dari kerja sama bilateral yaitu Sinovac dari Tiongkok, Novavax dari Kanada-Amerika, Pfizer dari Jerman-Amerika, AstraZeneca dari Swiss-Inggris. Satu lagi berasal dari multilateral yakni COVAX/GAVI dari aliansi vaksin GAVI dengan didukung WHO dan CEPI.
Komunikasi terus dilakukan secara intens, mengingat saat ini vaksin menjadi komoditas yang paling diperebutkan oleh seluruh negara di dunia. Diakuinya, karena saat ini memang belum ada vaksinnya, maka pemerintah harus bersiap untuk mendapatkannya.
Jadi kita memang harus siap-siap. Jadi ada isu kemanusiaan disini, itu sebabnya kita agresif mencari vaksin, meski vaksinnya belum terbukti, kita sudah DP duluan. Kenapa? Karena nanti kita nggak kebagian,” terang Menkes.
Pihaknya berharap vaksin-vaksin tersebut segera tiba di Indonesia, sehingga bisa segera dilakukan penyuntikan bagi 181 juta penduduk Indonesia terutama bagi para tenaga kesehatan yang selama 10 bulan ini telah berjuang di garda terdepan penanganan
COVID-19. Atas kerja keras dan perjuangan yang diberikan, Menkes menyampaikan ucapan terima kasih serta berkomitmen untuk memberikan jaminan perlindungan dan keselamatan selama mereka bertugas.
“Saya berpesan agar ditengah kabar baik kedatangan vaksin COVID-19 di Indonesia, namun protokol kesehatan 3M terus ditegakkan oleh masyarakat tanpa terkecuali, sebab itu merupakan kunci untuk memutus mata rantai penularan COVID-19,” ujarnya. (*)