MAKASSAR – Terkait adanya dugaan penganiayaan terhadap dua pelajar di Kabupaten Gowa oleh oknum Polres Gowa, Kapolda Sulsel Irjen Pol Umar Septono angkat bicara. Ia mengaku telah meminta kepada Kapolres Gowa AKBP Shinto Silitonga untuk mawas diri.
“Saya sudah sampaikan ke Kapolres untuk mawas diri. Yakni untuk memperbaiki jika ada anggota yang melakukan kesalahan,” ujarnya kepada lintasterkini.com, Minggu (1/4/2018) kemarin.
Lebih lanjut orang nomor satu di Polda Sulsel ini mengatakan, pihaknya memohon maaf jika masih ada oknum anggota yang melakukan pelanggaran. Termasuk bagi oknum anggota yang tidak terima jika diberitakan hal negatif terhadap dirinya.
“Level anggota juga masih belajar untuk memahami peran pers.
Kalau masih ada yang tidak terima dimuat yang negatif harap maklum dan saya minta maaf. Jangan kemudian ini menjadi konflik,” kata kapolda.
Sebelumnya diberitakan, dua orang pelajar di Kabupaten Gowa ini digelandang ke kantor Polisi dan sempat beberapa kali dipukul bahkan disetrum tanpa alasan yang jelas.
Kedua korban yang masih duduk di bangku sekolah ini yakni Muhammad Fadil Yahya (17), kelas I SMA dan Farhan (18) kelas II SMA, menceritakan peristiwa yang mereka alami pada hari Rabu (28/3/2018) sekira pukul 21.00.
“Jadi malam itu pak, saya sama Farhan keluar beli makanan. Pas sampaika di luar, adami dua orang berboncengan yang tarikka naik di motornya, terus dia pukul juga perutku,” ungkap Fadil, saat ditemui di rumahnya, di BTN Sukma, Jl. Poros Malino, Sabtu (31/3/2018) sekira pukul 20.50 wita malam.
Korban awalnya tidak mengetahui bahwa dua orang yang menangkapnya itu adalah polisi. “Pas na kasi naika di motor baru na lepas jaketnya baru ku tahu bilang polisi yang ambilka,” katanya lagi. (*)