JAKARTA — Politisi Partai Demokrat, Rachland Nashidik menyinggung soal tukang mebel bisa jadi presiden di Indonesia. Singgungan itu sintak banjir kritik.
Dalam cuitannya, Rachland mengatakan bahwa masyarakat tidak perlu heran jika penjual jam imitasi bisa menjadi komisaris BUMN sebab tukang mebel bisa jadi Presiden.
“Indonesia: Kenapa heran sales jam imitasi bisa jadi komisaris BUMN, kalau tukang mebel bisa dipilih jadi Presiden?” katanya melalui akun Twitter RachlandNashidik pada Kamis (1/7/2021).
Pernyaataan Rachland itu lantas dianggap sebagai suatu hal yang tidak pantas oleh banyak netizen.
Beberapa menilai bahwa Rachland telah menghina profesi dan juga menyiratkan bahwa orang kecil tak boleh bercita-cita tinggi.
“Kenapa jatuhnya menghina prosesi? Wah bahaya anda ini berfikirnya. Anda lupa dari mana bangunan tempat bernaung dari panas hujan buat keluarga anda kalau tidak ada tukang kayu, mebel? Kebangetan hina profesi,” kata RFA____.
“Wah. Pendapat ini diskriminasi terhadap orang miskin. Anaknya orang miskin tidak boleh bercita-cita menjadi Presiden. Pendapat ini disampaikan oleh Tokoh Partai Demokrat, Rachland Nashidik. Beliau lupa bahwa SBY hanya anak seorang kapten itupun orang tuanya tercerai berai,” kata Koodam_007.
Selain itu, ada pula yang balik menyindir soal Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) yang pensiunan Mayor namun ingin menjadi Presiden.
“Pak Prabowo Gerindra yang jelas-jelas Letnan Jenderal aja 2X gagal mentas Pilpres dan sekali di level konvensi. Lha Agus Yudhoyono modal cuma Mayor terus ngarep jadi Presiden. sorry yah Om Gw pake nalar dan logika berfikir lw,” kata HibiesOdnielSabd.
“Level mayor pengen jadi Presiden?? Baru nyagub aja dapat urutan terkahir, itu udah ndompleng nama besar bokapnya. Wajarlah partainya ambruk, kualitas anggotanya kayak gini,” kata AaHermawan16.
Bukan hanya netizen, Khazanah Gus Nadirsyah Hosen (GNH) juga tutur mengkritik pernyataan Rachland.
Khazanah GNH menyindit bahwa salah satu penyabab demokrasi Indonesia seperti ini yaitu oposisi uang kurang cerdas.
“Salah satu penyebab demokrasi kita kualitasnya kayak gini ya karena oposisinya kurang cerdas,” katanya.
“Gak usah persoalkan profesi sebelumnya, selama halal dan legal. Nanti ada yang respon ‘level Mayor kok mau jadi Capres’ anda dkk marah-marah,” sambungnya.(*)