TAKALAR – Komitmen Universitas Muslim Indonesia (UMI) dalam meningkatkan kualitas dan kuantitas pengabdian kepada masyarakat dilakukan oleh para dosen UMI dengan mengedukasi masyarakat sesuai dengan bidang keilmuannya. Hal ini kemudian diimplementasikan oleh tim dosen Kebidanan FKM UMI yakni Halida Thamrin, S.ST, M.Keb sebagai ketua pengabdi beserta Nurlina Akbar, S.ST, M.Kes, dan Nurgahayu, SKM, M.Kes sebagai anggota.
Sebagai salah satu upaya peningkatkan kualitas kesehatan anak balita serta mencegah masalah stunting, tim dosen Kebidanan menggelar kegiatan pemberdayaan Kelompok PKK (Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga) melalui Kelas Ibu Balita dan pembuatan makanan tambahan lokal. Kegiatan ini dilaksanakan Sabtu (23/9/2023) lalu yang dihadiri Kepala Desa Tonasa Bapak Syahabuddin, Sekertaris Desa Junaedi, S.H, Bidan Desa Tonasa, Ibu ketua PKK dan anggota PKK serta kader kesehatan.
Kelas Ibu Balita adalah salah satu inisiatif penting yang didukung oleh Kelompok PKK Desa Tonasa. Tujuannya adalah memberikan pendidikan kepada ibu-ibu balita tentang pentingnya gizi seimbang dan perawatan anak yang baik, terutama pada periode penting pertumbuhan mereka. Dalam kelas ini, para ibu diberikan informasi tentang asupan makanan yang sehat dan makanan lokal yang dapat membantu dalam mencegah stunting.
Salah satu momen menarik dalam kegiatan ini adalah demonstrasi pembuatan makanan tambahan lokal yang dipersembahkan oleh tim dosen Kebidanan FKM UMI. Anggota PKK dan kader kesehatan Desa Tonasa diajarkan cara membuat makanan yang bergizi tinggi menggunakan bahan-bahan lokal seperti ubi ungu yang mudah didapat di daerah mereka. Materi yang dibawakan oleh Halida Thamrin, S.ST, M.Keb memberikan informasi terkait manfaat ubi ungu sebagai alternatif makanan yang sangat baik untuk mencegah stunting.
Dalam penyampaiannya bahwa United State Department of Agriculture menyatakan dalam setiap 100 gram ubi ungu mengandung: 86 kilokalori, 20,1 gram karbohidrat, 1,6 gram protein, 3 gram serat, 30 gram kalsium, 0,6 gram zat besi, dan 77% air juga mengandung antosianin, glikoprotein, karoten, dan unsur gizi lainnya yang baik untuk bayi. Manfaat ubi jalar ungu untuk bayi adalah memenuhi kebutuhan vitamin, melancarkan pencernaan, mencegah anemia, meningkatkan fungsi otak, menambah berat badan anak.
Ini adalah langkah penting dalam mendukung pencegahan stunting, karena makanan gizi seimbang pada MP-ASI sangat berperan dalam pertumbuhan dan perkembangan anak.
Ketua Pengabdi, Halida Thamrin, S.ST, M.Keb, mengatakan, pihaknya sangat berkomitmen untuk meningkatkan kualitas kesehatan anak-anak di desa Tonasa. “Kegiatan ini adalah salah satu langkah nyata kami dalam mencegah stunting dan mendukung pertumbuhan generasi muda yang sehat dan cerdas,” ujarnya.
Nurlina Akbar, S.ST, M.Kes, menambahkan, kelas Ibu balita dan pembuatan makanan tambahan lokal adalah upaya kolaboratif antara anggota PKK dan masyarakat. “Kami ingin mengedukasi para ibu tentang pentingnya nutrisi yang baik bagi anak-anak mereka,” tambahnya.
Kegiatan pemberdayaan ini mendapat respon positif dari masyarakat setempat. Para ibu PKK dan kader kesehatan merasa sangat terbantu oleh informasi yang diberikan dan keterampilan baru yang mereka pelajari dalam mempersiapkan makanan yang sehat.
Tidak hanya itu, peserta juga dibekali dengan buku saku sebagai panduan pemberian makanan yang sehat, bergizi dengan bahan lokal yang mudah diperoleh. Semua pihak berharap bahwa upaya ini akan membantu mengurangi masalah stunting di Desa Tonasa dan meningkatkan kualitas hidup anak-anak di masa depan.
Kelompok PKK Desa Tonasa berencana untuk meneruskan informasi dan keterampilan pemberian makanan local dengan mengundang masyarakat untuk aktif berpartisipasi dalam upaya pencegahan stunting dan pemberdayaan keluarga di desa mereka.
Kegiatan pengabdian tim dosen Kebidanan FKM ini terselenggara berkat adanya dukungan penuh dari Lembaga Pengabdian kepada Masyarakat (LPkM) Universitas Muslim Indonesia kepada para dosen di lingkup UMI dalam rangka melaksanakan salah satu kewajiban tridarma perguruan tingg yakni pengabdian kepada masyarakat. (*)