MAKASSAR – Pj Gubernur Sulsel, Bahtiar Baharuddin, akan mengeluarkan Surat Edaran (SE) kepada bupati dan wali kota serta DPRD kabupaten/Kota, yang wilayahnya terdapat laut, agar menganggarkan program pengembangan rumpon secara massal pada APBD TA 2024.
“Rumpon atau rumah ikan akan menumbuhkan plankton secara alamiah. Jika ada plankton yang banyak, maka akan berkembang ikan-ikan kecil. Jika ikan-ikan kecil banyak, maka otomatis ikan-ikan besar akan datang dalam jumlah banyak,” kata Bahtiar dikutip laman resmi Pemprov Sulsel, Senin (2/10/2023).
Menurut Bahtiar, apabila di seluruh wilayah kepulauan Sulsel bisa dibuat rumpon hingga ratusan ribu unit, maka rumpon-rumpon akan menjadi “seatbealt” mengelilingi pulau di Sulsel. Mulai dari pantai timur Sulsel di Teluk Bone dan pantai barat Sulsel di Selat Makassar, dipastikan berbagai jenis ikan laut akan melimpah.
Baca Juga :
“Jika ini dilakukan, masyarakat Sulsel akan dengan mudah mendapatkan ikan jika memancing ke laut. Laut adalah milik bersama sehingga seluruh masyarakat secara adil mendapat kesempatan sama untuk meningkatkan kesejahteraan dan menikmati hasil lautnya,” ujarnya.
Bahtiar menginstruksikan agar Dinas Perikanan kabupaten/kota se-Sulsel fokus pada satu program bersama, yakni pembangunan rumpon.
“Yakin, Sulsel akan kalahkan Thailand dan negara-negara penghasil ikan lainnya,” imbuhnya.
Ia juga meminta agar Dinas Kelautan dan Perikanan Sulsel segera menyusun proposal ke Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) untuk meminta dukungan pengembangan rumpon secara massal pada 2024 mendatang.
Sebagai gambaran, harga rumpon laut dalam 100 meter mencapai Rp35 jutaan, sedangkan harga rumpon laut dangkal Rp10 jutaan.
Dana CSR serta KUR, lanjut Bahtiar, juga bisa digerakkan untuk pembangunan rumpon massal ini. Ia menargetkan untuk 2024, minimal sudah terpasang 100 ribu unit rumpon.
Komentar