MAKASSAR – Lembaga Cegah Kejahatan Indonesia (LCKI) Sulsel ikut mengecam aksi brutal yang dilakukan oknum Polrestabes Makassar. Aksi main hakim sendiri itu menunjukkan polisi di Sulsel masih alergi dengan wartawan.
“Memang masih banyak oknum polisi yang alergi dengan wartawan. Buktinya selalu melakukan penganiayaan dan kekerasan,” ujar Wakil Ketua LCKI Sulsel, Andi Baso Tenri Gowa, Jumat (2/11/2012).
Dikatakan, tindakan oknum ini jangan dibiarkan karena telah mencederai citra kepolisian. Kapolda Sulsel Irjen Pol Mudji Waluyo harus memberikan tindakan tegas kepada oknum tersebut.
Sementara itu, Kabid Propam Polda Sulsel Kombes Pol Hendi Handoko yang dikonfirmasi mengaku akan menindaklanjuti laporan korban. “Akan segera ditindaklanjuti,” tandasnya.
Diketahui. aksi tidak terpuji dipertontonkan oknum aparat Polrestabes Makassar, Briptu Andi Hilal. Anggota Dalmas ini, menganiaya wartawan TVRI Makassar, Anhar, saat korban melintas mengendarai sepeda motor di Jalan Gunung Bawakaraeng, Kamis (1/11/2012) siang.
Saat itu, Anhar bersama rekannya sesama jurnalis baru saja meliput aksi unjukrasa di bawah jembatan Flyover Jalan Urip Sumoharjo. Saat akan pulang, korban kehilangan helm lantaran diduga diambil pihak pengunjukrasa.
Anhar terpaksa pulang mengendarai sepeda motor tanpa mengenakan helm. Pasalnya gambar demo akan disetor ke kantronya yang berada di Jalan Kakatua.
Namun saat berada di Jalan Gunung Bawakaraeng depan SMAN 1 Makassar, korban langsung dihadang anggota Dalmas Polrestabes Makassar Briptu Andi Hilal. Tanpa basa basi oknum polisi itu langsung mencegat dan menarik paksa kunci motor korban.
Tidak hanya itu, korban langsung dipiting dengan tangan dan diseret ke jalanan. Meski korban telah memberitahu bahwa helmnya dicuri saat meliput demo, oknum polisi itu tetap beringas.
Bahkan kamera korban dirusak hingga LCD patah. Usai menganiaya korban pelaku langsung pergi. Korban yang tidak terima langsung melaporkan kejadian itu ke Mapolrestabes Makassar. (uki)
Komentar