MAKASSAR – Sebanyak 50 Da’i diberi pelatihan terkait bahaya dan penyebarluasan penyakit Hiv/Aids, di Hotel Jolin, Jl. Pengayoman, Selasa (1/11/2016).
Wakil Walikota Makassar, Syamsu Rizal mengatakan, Da’i merupakan penyuluh agama Islam yang memiliki kewajiban menda’wakan Islam, menyampaikan penerangan agama dan mendidik masyarakat dengan sebaik-baiknya sesuai ajaran agama.
Fungsi inilah yang harus dimanfaatkan dengan memberikan pelatihan dan pemahaman kepada para Da’i tentang bahaya penyakit HIV, cara penularannya dan mengantisipasinya.
Baca Juga :
“Sehingga ketika para Da’i kita turun, mereka bisa menyebarkan dan mendidik masyarakat untuk menjauhi segala potensi penyebarluasan penyakit ini,” kata pasangan Danny Pomanto ini dalam sambutannya.
Ketua harian Komisi Penanggulangan Aids (KPA) kota Makassar ini mengungkapkan terdapat 5.476 warga makassar positif terindikasi HIV/Aids. Angka tersebut dinilai relatif masih kecil, mengingat hanya sebagian kecil warga yang berani melakukan pemeriksaan darah.
“Banyak yang belum terdeteksi. Ada suami yang nakal pergi selingkuh, penyakitnya menularmi ke rumah, kan kasian kodong keluargata. Maka peran Da’i inilah yang kita optimalkan dengan memberikan penyadaran ke tengah masyarakat tentang bahaya penyakit Aids,” kata Deng Ical sapaan akrabnya.
Lebih lanjut, Ia berharap melalui pelatihan tersebut melahirkan rumusan ide yang bisa digunakan bersama dan terjalin sinergitas antara Pemerintah Kota, KPA, Departemen Agama, para Da’i dan tokoh masyarakat untuk melakukan pembinaan ke masyarakat bahaya Aids yang dapat merusak nilai-nilai kurtural adat, budaya dan peradaban.
Senada, Sekretaris KPA Makassar, Mawady, mengungkapkan, Da’i merupakan elemen yang paling aktif bersentuhan dengan masyarakat.
“Apa yang didapatkan melalui pelatihan ini, diharapkan dapat disebarluaskan kembali kepada masyarakat. Terkhusus pentingnya setia kepada setiap pasangan,” kata Mawardy.
Hadir pula sebagai pemateri pada pelatihan tersebut Sekretaris MUI Makassar, H. Maskur Yusuf. (*)
Komentar