PINRANG – Karena miskin, Basri (52) bersama sang isteri, Sia (50) beserta kedua anaknya yaitu Muhammad Akbar (18) dan Reski (16), terpaksa harus tinggal di sebuah gubuk reot beralaskan tanah yang nyaris roboh di jalan Andi Sodding, Kelurahan Laleng Bata Kecamatan Paleteang Kabupaten Pinrang.
Ditemui awak media, Kamis (2/11/2017) di gubuk reotnya, Sia sang isteri menuturkan, dirinya menghuni gubuk miliknya ini sudah 23 tahun lamanya. Namun karena keadaan ekonomi yang tidak memungkinkan, kondisi gubuknya yang berukuran 3 X 5 meter itu, saat ini jauh dari layak huni.
“Sudah bocor sana sini atapnya Pak. Kalau hujan turun, air merendam seisi rumah kami,” tuturnya dengan sedih.
Sia mengaku, ia bersama suaminya sudah bekerja keras untuk memperbaiki kondisi ekonominya.
“Untuk makan sehari-hari saja sulit Pak, apalagi mau memperbaiki rumah. Suami saya kerja serabutan, begitu juga dengan saya,” akunya.
Dia mengungkapkan, pihak pemerintah pernah datang ke rumahnya mengambil data dan foto kondisi rumah. Namun hingga saat ini, tidak ada lagi kejelasan masalah tindak lanjutnya.
Terpisah, Kepala Kelurahan Lalleng Bata Kecamatan Paleteang Kabupaten Pinrang, Jamili yang dikonfirmasi, membenarkan kondisi kehidupan warganya tersebut.
“Kami selaku Pemerintah setempat, sudah memantau kondisi keluarga tersebut. Tahun Ini, keluarga tersebut diusulkan untuk mendapatkan Bantuan bedah rumah,” jelas Jamili via selulernya. (*)