MAKASSAR – Calon Wakil Gubernur Sulawesi Selatan, Aziz Qahar Mudzakkar menyindir sejumlah pejabat pemerintah yang hanya jago pidato kemiskinan di tengah masyarakat, namun kebijakannya sama sekali tidak berpihak kepada rakyat miskin.
“Banyak pejabat cuma jago pidato soal rakyat miskin, tetapi tidak pernah merasakan bagaimana penderitaan yang dialami nasib rakyat kita yang masih miskin,” kata Aziz di Makassar, Sabtu.
Saat bersilaturrahim dengan warga Dusun Biro, Desa Pattimang, Kecamatan Malangke, Kabupaten Luwu Utara, Ia juga menyinggung soal statusnya sebagai kandidat termiskin diantara semua Wakil Gubernur yang bertarung di Pemilihan Gubernur Sulsel 22 Januari 2013.
“Beberapa waktu lalu, saya dinyatakan sebagai kandidat termiskin. Tetapi saya sebenarnya tidak layak dikatakan orang miskin. Karena masih banyak rakyat yang jauh lebih miskin dari saya. Saya masih memiliki satu unit mobil kijang. Hanya saja saya terlahir sebagai anak yatim yang miskin,” tuturnya.
Kendati dirinya saat ini masih tidur di pesantren bersama dengan sejumlah anak yatim, kata dia, merupakan pengalaman yang sangat berharga. “Ini, mudah – mudahan saya diberi pengertian serta pemahaman mengenai nasib dan keadaan rakyat kita yang masih miskin,” lanjut Aziz.
Dia menjelaskan, warisan orang tuanya bukan untuk mencari kekuasaan, tetapi bagaimana menjadi pemimpin yang menegakkan kebenaran dan keadilan. Meski dirinya dilahirkan di Kabupaten Luwu daerah Malangke ini, tetapi anggota DPD RI dua periode ini tidak ingin dipilih hanya karena faktor tersebut.
“Saya persilahkan pelajari juga kandidat lain, sekarang bukan waktunya membodohi masyarakat. Saya merasa wajib mendatangi masyarakat untuk memperkenalkan kartu semangat baru (program sembilan bebas) sebagai bentuk komitmen kami pada masyarakat agar nantinya pada pemilihan tidak seperti membeli kucing dalam karung,” ucapnya.
Pernyataan Aziz ini direspon baik Kepala Desa Pettalandung, Retnosari. Menurut Retno, sebagai kepala desa di tempatnya adalah kewajibannya memberikan ruang seluas-luasnya kepada warga untuk mempelajari setiap kandidat yang ada.
“Saya kini mendukung Ilham-Aziz, meski tim sukses. Sebenarnya dulu saya bagian dari tim sukses kandidat lain tetapi kami semua terlanjur dikecewakan semenjak terpilih lalu. Tidak ada sedikitpun perhatiannya terhadap nasib kampung kami di Malangke,” ucapnya.
Ia berharap, agar ketika IA terpilih tidak mengulangi perlakuan seperti yang dilakukan pemerintahan saat ini kepada warga Malangke Kabuoaten Luwu. (ant)
Komentar