MAKASSAR – Biasanya pemilik ternak sapi menggembalakan hewan peliharaannya di padang rumput luas. Mengingat rumput merupakan jenis makanan ternak sapi yang mampu dikunyak, serta diolah dengan baik dalam lambungnya.
Namun ada pemandangan yang menggelitik setiap orang yang menyaksikannya langsung. Kebanyakan hewan ternak sapi di Kelurahan Tamangapa, Kecamatan Manggala lebih memilih menggembalakan ratusan ekor sapinya ke padang luas tempat tumpukan sampah-sampah di lokasi Tempat Pembuangan Akhir (TPA) sampah Tamangapa.
Hampir setiap hari, para pemilik ternak atau yang hanya seorang penggembala, masih pagi-pagi sekira pukul 06.00 Wita sudah menggiring sapi-sapinya menuju lokasi TPA Tamangapa. Akibatnya, arus lalu-lintas di ruas jalan utama Tamangapa Raya sesaat menjadi macet, karena sapi-sapi yang digembalakan ini berjalan beriringan di jalan raya.
Baca Juga :
Ratusan ekor sapi yang diternakkan ini digiring sampai ke lokasi TPA Tamangapa. Di tempat itu, sapi-sapi dilepaskan dan mengais makanan dengan sendirinya. Pemilik ternak atau penggembala sapi, pun kadang hanya melepas sapi-sapi mereka mencari makanan di atas tumpukan sampah, setelah itu ia kembali pulang ke rumahnya.
Saat sore hari, sekira pukul 16.00 Wita, pemilik ternak atau penggembala sapi kembali membawa pulang sapi-sapi tersebut, setelah seharian mencari makan di atas tumpukan sampah. Iring-iringan rtusan ekor sapi pun digiring pulang ke kandangnya, tentu saja melalui ruas jalan raya di Jalan Tamangapa Raya Makassar.
Lagi-lagi, iring-iringan ternak sapi yang digiring kembali masuk ke kandangnya, kembali memacetkan arus lalu lintas di ruas jalan yang dilalui ternak-ternak sapi tersebut. Untuk beberapa saat, pengendara kendaraan harus rela terjebak kemacetan sesaat, menunggu iring-iringan sapi telah berlalu. Pemandangan seperti ini, setiap hari terjadi, terutama di wilayah sepanjang antara TPA Tamangapa hingga ke Rumah Potong Hewan (RPH) yang jaraknya kurang lebih 1000 meter.
Salah seorang pemilik hewan ternak sapi yang ditemui di TPA Tamangapa, Rabu (3/1/2017), sekira pukul 17.15 Wita yang enggan menyebut identitasnya mengemukakan, dirinya sengaja melepas ternaknya mencari makan di atas tumpukan sampah di TPA Tamangapa dengan pertimbangan, untuk mencari padang rumput yang luas sudah sangat sulit di daerah ini. Apalagi, sudah turun-temurun ia beternak sapi dengan cara hanya melepaskannya di atas tumpukan sampah.
“Dari dulu kita sudah tinggal disini sudah lama sekali, rata-rata penduduk disini pun mempunyai lebih dari 15 sapi. Karena disini mencari rumput susah-susah gampang, maka dari itu kami tidak ingin mengambil resiko yang terlalu besar dengan cara melepaskan mereka ke TPA dan membiarkan sapi-sapi itu mencari makan sendiri. Jika waktu sudah sore, tanpa saya komandoi sapi-sapi itu pun kembali sendiri ke kandangnya,” paparnya. (*)
Komentar