Lintas Terkini

Mesjid Terlantarkan, Kampung Parang Labbua Bantaeng juga tanpa Listrik

Sebuah mesjid di Kampung Parang Labbua, Desa Bonto Salluang, Kecamatan Bissappu, Kabupaten Bantaeng, yang diterlantarkan.

BANTAENG – Sebuah bangunan mesjid yang terletak di Kampung Parang Labbua, Desa Bonto Salluang, Kecamatan Bissappu, Kabupaten Bantaeng, terlantarkan. Mesjid yang letaknya di Kampung Parang Labbua ini berjarak sekitar 5 Km dari jalan poros ibu kota Bantaeng.

Kkondisi bangunan mesjid terlihat sangat memprihatinkan. Salah seorang aktivis bernama Yudha Jaya menyampaikan hal tersebut kepada Lintasterkini.com, Rabu(3/1/2018).

Mesjid yang berdiri sejak tahun 2010 hasil swadaya masyarakat ini hanya berlantai semen biasa yang bisa menampung jamaah sekitar 50 orang. Bahkan dinding mesjid terbuat dari papan biasa dengan mengandalkan penerangan listrik dari genset swadaya masyarakat.

“Masjid ini berdiri sejak tahun 2010 dari hasil swadaya masyarakat. Beberapa tahun lalu sampai saat ini tidak mendapat perhatian dari Pemerintah Kabupaten Bantaeng. Saya tidak tahu nama masjidnya karena tidak ada papan nama mesjid,” urai Yudha Jaya.

Ironisnya, perkampungan yang dihuni sekitar 60 KK tersebut juga tidak ada aliran listrik dengan akses jalan yang belum di aspal. Adapun ukuran mesjid sekitar 5 x 7 meter, yang merupakan tempat ibadah satu-satunya warga setempat, baik itu shalat 5 waktu maupun shalat Jumat.

Sampai saat ini, pihak Dinas PU Kabupaten Bantaeng tidak merespon keinginan masyarakat setempat. Hal tersebut dibenarkan oleh Yudha Jaya jika selama ini pihak Dinas PU yang dipimpin Kadis PU Kabupaten Bantaeng, Syarifuddin Magau hanya menjanji-janjikan masyarakat, tanpa realisasi.

Kondisi yang paling memprihatinkan adalah di halaman utama mesjid yang terlihat begitu berantakan. Dimana halaman depannya hanya berlantai tanah liat, ditambah lagi dengan kondisi jalanan yang tidak tersentuh pengaspalan. Padahal perencanaan pembangunan jalan di Kampung Parang Labbua, Desa Bonto Salluang, Kecamatan Bissappu sudah lama dibuat.

Namun untuk tahun 2018 ini, Pemkab Bantaeng tidak mendapatkan Dana Alokasi Khusus (DAK) dalam APBD Perubahan, sehingga jalan yang sudah masuk program perencanaan tersebut tertunda pengerjaannya.

Kadis PU Kabupaten Bantaeng, Safruddin Maggau berjanji untuk menjadikan prioritas utama pada anggaran pokok APBD Bantaeng Tahun 2018. Padahal Bupati Kabupaten Bantaeng, Prof Nurdin Abdullah sudah menjanjikan untuk menuntaskan jalan-jalan sampai ke pelosok desa, yang akan dituntaskan hingga tahun 2017 ini.

“Pak Bupati hanya berjanji, tetapi sampai detik ini jalan di pelosok desa tersebut belum tersentuh pengaspalan,” ujar Yudha Jaya.

Begitupun juga dengan mesjid yang ada di Kampung Parang Labbua, Desa Bonto Salluang, Kecamatan Bissapu, belum mendapat perhatian dari Pemerintah setempat.

“Harapan saya adalah adanya perhatian dari Pemkab Bantaeng supaya tempat ibadah ini di rehab agar layak menjadi tempat ibadah umat Islam di kampung tersebut,” pungkasnya. (*)

Exit mobile version