Home Pendidikan

PBG Gowa Perkenalkan Media Pembelajaran Berbasis TIK Model SAVI

PBG Gowa Perkenalkan Media Pembelajaran Berbasis TIK Model SAVI
Editor : Abdul Gaffar Mattola

GOWA – Untuk meningkatkan wawasan dan kemampuan guru dalam membangun proses belajar-mengajar, Pusat Belajar Guru (PBG) Kabupaten Gowa menggelar Workshop pembuatan media pembelajaran berbasis TIK Model SAVI (Somatis, Auditori, Visual dan Interaktif). Workshop berlangsung di aula Kantor Korwil Somba Opu Dinas Pendidikan Gowa, Kamis (3/1/2019).

Ketua Pusat Belajar Guru (PBG) Gowa, Abd Karim Tahir menerangkan bahwa kegiatan yang dilakasnakannya ini sebagai salah satu wadah peningkatan kompotensi para guru di Kabupaten Gowa. Sebagai perpanjangan tangan dari Pemerintah Kabupaten, PBG Gowa melalui Workshop ini memberikan pengetahuan dan meningkatkan wawasan bagi para tenaga pendidik.

“Peningkatan kompetensi para guru itu dilakukan melalui berbagai pelatihan yang menjadi kebutuhan bagi tenaga pendidik sebagai bekal untuk memberikan proses belajar-mengajar yang berkualitas bagi para peserta didik,” terangnya.

Lanjut Abd Karim, workshop yang diselenggarakan oleh PBG Gowa diikuti sebanyak 30 peserta dari guru mata pelajaran Umum sekolah tingkat SD dan SMP. Kegiatan yang diikuti para guru se-kabupaten Gowa ini berlangsung selama dua hari tanggal 3-4 Januari 2018.

“Jadi saat ini di PBG itu ada 41 Guru inti yang siap memberikan materi-materi bagi para guru. Tentunya kita berharap para peserta dapat memahami model-model pembelajaran yang kita berikan,” ucapnya.

Sementara itu, Kabid Pendidikan dan Ketanaga Pendidik Dinas Pendidikan Gowa, Syarifuddin Kulle yang membuka workshop berharap sistem pembalajaran yang berbasis TIK Model SAVI ini nantinya dapat dipahami oleh seluruh peserta yang hadir. Dikatakan, ini adalah salah satu metode yang diterapkan untuk menungkatkan mutu pendidikan di Kabupaten Gowa.

“Jadi kita berharap guru yang mengikuti pelatihan ini dapat memahami model SAVI ini, karena sistem pembelajaran akan terus berkembang, jadi guru kita dituntut mampu berkreasi yang menciptakan proses belajar-mengajar yang menyenangkan,” ucap Syarifuddin Kulle. (*)

 

Penulis : Syam