PINRANG – Sebagai bentuk protes minimnya perhatian Pemerintah, sejumlah warga kampung Sengae Selatan, Desa Mattiro Ade Kecamatan Patampanua Kabupaten Pinrang, Kamis (2/2/2017) sore, melakukan penanaman pohon pisang di titik badan jalan yang kondisinya sudah rusak parah. Menurut warga, kerusakan jalan yang menghubungkan Pinrang-Polman ini terbilang sudah cukup parah, sehingga sangat mengganggu pengguna jalan yang melintas.
Kondisi jalan poros Pinrang-Polman yang rusak parah itu sudah sering menjadi pemicu terjadinya kecelakaan lalu lintas (laka lantas). Sayangnya, kondisi ruas jalan tersebut kurang mendapat perhatian dalam hal ini Balai Besar Jalan Nasional di Makassar.
“Kami berharap, dengan aksi penanaman pohon pisang di tengah badan jalan ini bisa menggugah nurani instansi terkait untuk segera memperbaiki jalan yang sudah rusak parah ini,” ungkap Abu, salah seorang warga setempat yang ikut melakukan aksi tanam pohon pisang.
Hal senada diutarakan, Hasnawati, seorang pengendara yang lagi melintas di jalan tersebut. Menurut Hasnawati, kerusakan jalan tersebut memang sudah sangat parah dan seharusnya segera diperbaiki atau minimal ditambal agar tidak membahayakan pengguna jalan, khususnya yang berkendara di malam hari saat hujan.
“Lubangnya memang sudah cukup parah, dan sangat membahayakan pengguna jalan yang melintas. Mudah-mudahan bisa segera diperbaiki dengan adanya aksi protes seperti ini,” terangnya.
Hasnawati menambahkan, selain sebagai simbol aksi protes, adanya pohon pisang yang tertanam di badan jalan ini sekaligus bisa menjadi tanda buat pengendara agar lebih hati-hati atau waspada saar melintas. (*)
Komentar