SETELAH lebih 1,5 tahun mengikuti Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ), siswa di semua jenjang sudah diperbolehkan kembali untuk belajar di sekolah. Hal ini menjadi angin segar bagi siswa dan guru.
Siswa tidak lagi merasa bosan dengan rutinitas belajar di rumah, tetapi bisa berinterakasi dengan teman-teman dan gurunya, Demikian pula bagi gurunya, guru bisa menyampaikan materi secara langsung kepada siswanya. Tanpa perantara aplikasi atau media social atau gadget yang dipakai.
Namun para siswa tentu harus melewati masa transisi dari yang biasa mengikuti pembelajaran di rumah secara santai, sekarang sudah harus membiasakan diri mengikuti pembelajaran di dalam kelas secara langsung berhadapan dengan guru dan teman-teman sebayanya, dan harus mengikuti aturan aturan kedisiplinan yang diberlakukan sekolah.
Hal ini dilakukan sebagai solusi untuk mencegah dampak social negative berkepanjangan yang muncul pada siswa, salahsatunya hilangnya semangat belajar siswa akibat pandemic covid 19.
Pandemic covid 19 mewabah , sampai saat ini belum berakhir, protocol kesehatan tetap dipakai dan dilaksanakan kemana-mana bahkan ke sekolah sekalipun seperti memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan , mengurangi mobilitas, dan menjauhi kerumunan.
Untuk itu semua siswa dan guru diwajibkan memakai masker dan mencuci tangan yang sudah disiapkan oleh pihak sekolah serta menjaga jarak di dalam atau di luar kelas, sehingga pembelajaran tatap muka terbatas bisa dilaksanakan. Yang telah berjalan 4 bulan lamanya.
Bahkan sekarang ada varian baru dari Covid 19 yaitu omicron, sehingga sekolah yang rencananya bulan Februari akan diterapkan PTMP (Pembelajaran Tatap Muka Penuh ), diundur kembali belajar dengan siswa 50%. Hal ini untuk menjaga agar seluruh siswa dan guru terhindar dari varian baru tersebut.
Dampak dari pandemic covid 19, siswa belajar di rumah atau pembelajaran Jarak Jauh, nampaknya muncul suatu masalah baru yaitu siswa kurang motivasi dalam belajar, sebab mereka sudah merasa nyaman dengan gadget yang selalu dipegang kemana-mana , mereka pergi. Ini merupakan tugas guru untuk meningkatkan kembali motivasi siswa dalam pembelajaran di sekolah.
Guru dengan berbagai cara harus bisa memulihkan kembali motivasi siswa dalam pembelajaran, sehingga siswa yang nampaknya banyak kehilangan motivasi belajar menjadi bergairah kembali dengan berbagai cara yang dilakukan oleh guru.
Salah satunya adalah guru harus dekat dengan siswa baik dekat secara fisik maupun secara emosional seperti mendengarkan pengalaman anak selama belajar di rumah, pastikan anak-anak dihargai, didengarkan dan diberikan kebebasan berpendapat, sehingga tumbuh percaya diri dan secara perlahan akan menumbuhkan semangat belajar mereka. (*)
Oleh : Rina Supriati, S.Pd.I
Guru SMPN 2 Darangdan Purwakarta