PINRANG – Meski telah mendapatkan jaminan aliran listrik aman yang bebas pemadaman dari pihak PLN dan ketersediaan jaringan internet yang lancar dari pihak Telkom, SMA Negeri 11 Unggulan Pinrang tetap mengambil langkah antisipasi dengan menyiapkan Ganset serta server cadangan dalam pelaksanaan Ujuan Akhir Nasional (UAN) di sekolah tersebut yang sesuai rencana akan berlangsung serentak, Senin (4/4/2016).
Itu disebabkan, pada UAN tahun 2016 ini, untuk pertama kalinya SMA Negeri 11 Unggulan Pinrang melaksanakan UAN Berbasis Komputer (BK), dimana aliran listrik dan jaringan interner menjadi pendukung utama kelancaran ujian tahunan tingkat SMA/SMK ini.
” Untuk mengantisipasi hal hal yang tidak diinginkan, kami menyiapjan Ganset dan server internet cadangan di ruang laboratorium dan komputer kami yang dijadikan ruangan lokasi ujian,” jelas Muhammad Ridwan, Kepala Sekolah SMA Negeri 11 Unggulan Pinrang, minggu (3/4/2016) saat memantau kesiapan UAN di sekolahnya.
Baca Juga :
Hal serupa juga diungkapkan Kepala Sekolah SMK Negeri 3 Pinrang H Abdul Azis. Menurutnya, langkah antisipasi memang harus diambil dan itu juga dilakujan sekolahnya bersama tiga sekolah lainnya yang sudah menerapkan UAN-BK di tahun ini.
Namun suara miring akan penerapan UAN-BK di Pinrang banyak dilontarkan sejumlah pihak, baik dari kalangan pendidik, tokoh masyarakat dan lainnya. Itu dikarenakan, dari belasan SMA/SMK yang ada di Pinrang, ternyata baru empat sekolah yang mampu menerapkan UAN-BK yakni SMA Negeri 11 Unggulan, SMK Negeri 1, SMK Negeri 2 dan SMK Negeri 3 Pinrang. Yang sangat disayangkan, SMA Negeri 1 Pinrang yang merupakan sekolah cukup ternama, ternyata tidak mempunyai kepedulian akan hal itu.
“Ini murni dari kemauan Kepala Sekolahnya masing masing. Sekolah kami saja yang baru berumur jagung, buktinya bisa menerapkan UAN-BK di tahun 2016 ini, apalagi yang sudah sekelas SMA Negeri 1 Pinrang, dimana usia sangat senior dan juga ditopang biaya Operasional sekitar 2 Miliar per tahun ajarannya,” ucap seorang guru yang meminta nama dan nama sekolahnya jangan dimediakan. (*)
Komentar