MAKASSAR – Dinas Perdagangan (Disdag) Makassar terus melakukan pantauan pasar selama bulan suci Ramadan 1442 Hijriah.
Menurut Kepala Disdag Makassar, Andi Muhammad Yasir, harga kebutuhan pokok dipastikan akan mengalami kenaikan mendekati Lebaran Idul Fitri.
“Kenaikan harga pasti terjadi karena hukum pasar (penawaran dan permintaan). Kita berupaya untuk mengendalikan agar tidak terjadi lonjakan (signifikan) harga. Di sinilah fungsinya Bulog. Kami kerja sama dengan mereka,” ucapnya, Senin (03/05/2021).
Baca Juga :
Sepanjang bulan Ramadan ini, Disdag sudah beberapa kali melakukan operasi pasar.
Bahkan, operasi yang sama juga akan digelar di akhir Ramadan.
“Kami lakukan operasi pasar seminggu jelang ramadan sampai minggu pertama ramadan, pertengahan ramadan dan akhir ramadan nantinya,” lanjut Andi Yasir.
Sementara itu, Kepala Bidang Perlindungan Konsumen dan Kemetrologian, Sri Rejeki bilang, harga komoditi sembako saat ini masih terbilang terkendali.
Itu sesuai dengan hasil pantauan Disdag di 10 pasar tradisional per tanggal 30 April 2020.
“Masih relatif stabil,” akunya kepada LINTASTERKINI.
Seperti harga beras, rata-rata masih Rp10 ribu per kilo gram (kg). Hanya saja di pasar Maricaya harganya Rp12.000 per kg.
Data yang ditunjukkan Sri Rejeki, harga gula Rp13.200 per kg. Lalu minyak goreng curah Rp12.600 per kg.
“Minyak goreng kemasan (Bimoli), rata-rata Rp16.100 per kg,” sebutnya.
Kemudian telur ayam Rp43.000 per rak. Daging ayam Rp29.100 per kg, sapi Rp109.000 per kg.
Selanjutnya terigu Rp11.500. Bawang merah Rp28.100 per kg dan bawang putih Rp27.100 per kg.
“Cabe rawit merah Rp36.300,” kuncinya. (*)
Komentar