JAKARTA — Seluruh Keluarga Besar TNI merasa kehilangan prajurit terbaik pada misi perdamaian dan kemanusiaan, Pelda Anumerta Rama Wahyudi, personel Satgas Kizi TNI Konga XX-Q/Monusco yang gugur akibat serangan milisi bersenjata. Almarhum gugur saat menjalankan tugas misi sebagai pasukan perdamaian PBB di wilayah Republik Demokratik Kongo.
Demikian disampaikan Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto, S.I.P. Ia menambahkan, Pelda Anumerta Rama Wahyudi gugur pada saat melaksanakan misi PBB Monusco di Kongo.
Pada saat itu, Pelda Rama Wahyudi sedang melaksanakan tugas mengantar alat-alat berat untuk melaksanakan pembangunan infrastruktur, namun di tengah jalan di hadang kelompok bersenjata. Pelda Anumerta Rama Wahyudi terkena tembakan dan gugur di tempat.
Sementara itu, pengemudi kendaraan Pratu M. Syafii Makbul mengalami luka sobek akibat serpihan tembakan dan pecahan kaca. Saat ini, kondisi Pratu Syafii sudah membaik.
Jenazah Pelda Anumerta Rama Wahyudi diberangkatkan dengan menggunakan pesawat C-130 Hercules milik TNI AU. Selanjutnya akan dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Kusuma Dharma Pekanbaru dengan upacara militer yang dipimpin oleh Pangdam I/BB Mayjen TNI Irwansyah, M.A, M.Sc.
Jenazah Pelda Anumerta Rama Wahyudi Diberangkatkan ke Tanah Air
Pelepasan Pelda Anumerta Rama Wahyudi, personel Satgas Kizi TNI Konga XX-Q/Monusco yang gugur akibat serangan milisi bersenjata saat menjalankan tugas misi sebagai pasukan perdamaian PBB di wilayah Republik Demokratik Kongo dilaksanakan secara militer yang dipimpin oleh Force Commander Monusco Lieutenant General Ricardo Augusto Fereirra Costa Neves sebagai inspektur upacara.
Pelepasan jenazah almarhum bertempat di Bandara Mavivi, Kongo, Afrika, Jumat (26/6/2020). Saat ini jenazah sudah diberangkatkan ke tanah air dengan menggunakan pesawat Emirate EK 730 dengan rute Entebe Dubai, dilanjutkan dengan pesawat Emirat EK 358 dengan rute Dubai-Jakarta. Pesawat tiba, Kamis, (2/7/2020) di Bandara Soekarno Hatta. (*)