JAKARTA — Salah satu Koordinator Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI), Wahyu Suryono Pratama merasa kecewa dengan hasil kerja pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Menurutnya, hal tersebut dapat tercermin dengan merosotnya indeks demokrasi di era kepemimpinan Presiden Jokowi.
Padahal, ia dan kawan-kawannya di BEM SI selama ini telah menaruh harapan besar kepada Presiden Jokowi yang diyakini mampu tampil sebagai sosok pemimpin yang menjawab persoalan tersebut.
Wahyu mengungkapkan bahwa sebuah negara dapat dikatakan sebagai negara dengan demokrasi yang baik dan benar, apabila pemerintah dapat memberikan kebebasan berpendapat kepada rakyat.
Lantas, Wahyu pun meyakini jika hal tersebut mampu mencegah pemerintah Presiden Jokowi membuat sebuah kebijakan yang dirasa merugikan rakyat dan menciderai cita-cita reformasi.
“Ini Justru sebaliknya. Pak Presiden Jokowi makin memperlihatkan sikap otoritarianisme halusnya,” ucap Wahyu kepada wartawan, seperti dikutip Sabtu (3/7/2021).
Lantas, Wahyu pun mengaku jika BEM SI telah menggelar konsolidasi nasional.
Dalam konsolidasi nasional tersebut, Wahyu menyebut jika mayoritas mahasiswa yang tergabung di BEM SI mengancam akan menggelar aksi demo di depan gedung Dewan Perwakilan Rakyat (DPR).
Menyoroti soal itu, Politisi Partai Demokrat, Abdullah Rasyid menyambut positif atas pernyataan tersebut.
Apabila aksi demo tersebut benar terealisasikan, Abdullah Rasyid menegaskan bahwa Partai Demokrat akan ikut mendampingi BEM SI.
“Rindu melihat mahasiswa datang ke DPR. Ayo kawan-kawan BEM SI, kami akan ikut!,” ujar Abdullah Rasyid sambil menyematkan tagar #PanjangUmurPerjuangan, seperti dilansir Galamedia dari akun Twitter @Rasy_Abdullah.