PAREPARE – Kota Parepare seakan menjadi primadona para kurir dan pengedar narkoba di Sulawesi Selatan dalam menyelundupkan sabusabu. Itu dikerenakan, posisi strategis kota ini yang memiliki pelabuhan lintas pulau dengan sistem pengamanan dan pengawasan yang belum begitu maksimal.
Pasalnya, dari beberapa kali upaya penyelundupan narkoba jenis sabusabu dalam jumlah besar yang berhasil digagalkan jajaran Polres Parepare maupun Polda Sulsel, masih menggunakan sistem pemeriksaan manual dengan mengandalkan jaringan informasi intelijen.
Menanggapi hal tersebut, General Manager PT Pelindo IV, Yushida selaku otoritas berwenang dalam pengelolaan Pelabuhan Nusantara Parepare, saat dikonfirmasi awak media malah menuding jika pengawasan terhadap pelabuhan di Tarakan dan Nunukan Kalimantan Utara yang kurang ketat. Sehingga barang haram itu dengan mudahnya lolos ke atas kapal dan tiba di Pelabuhan Nusantara Parepare.
“Narkoba yang lolos di Pelabuhan Nusantara asalnya dari Nunukan dan Tarakan. Seharusnya pengawasan dari sanalah yang harus lebih diperketat, apalagi Pelabuhan Nunukan sudah dilengkapi dengan alat pendeteksi berupa X-ray,” ungkapnya.
Sekedar diketahui, tugas kepolisian dalam mengawal masuknya barang haram ini melalui Pelabuhan Nusantara bisa lebih ringan dengan pengunaan X-ray. Namun hingga saat ini, alat pendeteksi X-ray bantuan dari Kementrian Perhubungan yang berada Pelabuhan Nusantara Parepare, tidak pernah diaktifkan, dan bahkan beberapa komponen alatnya juga sudah ada yang rusak. (*)