PANGKEP – Suhair, ayah dari Sumarni, ibu yang meninggal saat hendak melahirkan anak pertamanya di sebuah rumah sakit di kepulauan Sumbawa mengaku diintimidasi oleh aparat desa dan pihak puskesmas di pulau tempat tinggalnya.
Hal itu disampaikan Muh. Taufik, anggota dewan pertimbangan Himpunan Mahasiswa Liukang Tangaya (Himalaya), yang mengaku di beritahu oleh pihak keluarga Sumarni.
[baca juga : Tenaga Kesehatan Kurang, Warga Pangkep Meninggal Saat Akan Melahirkan ]
“Saya di telpon, katanya Suhair diminta untuk diam saja, dan tidak perlu melaporkan atau membesar-besarkan persoalan ini,” ujar Taufik saat ditemui di arena Musda PAN Pangkep, Sabtu (3/9/2016).
Mendengar hal itu Taufik pun telah mengkonfirmasi pihak puskesmas di pulau Sailus. “Saya juga sudah telpon pihak puskesmas, mereka mengaku hanya mengkroscek kondisi keluarga korban,” terangnya.
Menurut Taufik juga, bahwa Suhair mengalami kesedihan yang mendalam, mengingat cucu dari anak pertamanya harus meninggal saat akan dilahirkan. Bahkan anak pertamanya pun tak bisa diselamatkan.
Untuk mengantisipasi terjadinya persoalan yang sama, Taufik mengingatkan pemerintah untuk memfokuskan perbaikan pelayanan di daerah kepulauan khususnya pulau terluar Pangkep. “Kasus seperti ini sudah sering terjadi, pemerintah harus tegas terhadap petugas kesehatan di pulau yang jarang ada di tempat,” pungkas Taufik. (*)