MAKASSAR – Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Sulsel Irjen Pol Anton Carliyan yang diwakili Wakapolda Sulsel Brigjen Pol Gatot Edy Pramono mengundang pihak Forum Islam Bersatu (FIB) dan Ormas Islam lainnya di Mapolda Sulsel, Rabu (2/11/2016). Pertemuan itu mebahas masalah gerakan moral menuntut Pemerintah untuk segera mengambil tindakan hukum terkait dugaan penistaan agama yang dilakukan Basuki Tjahya Purnama (Ahok).
Menurut Abdul Rahman juru bicara FIB. aksi yang akan digelar pada Jumat tanggal 4 November 2016, bersamaan dengan aksi akbar di Jakarta merupakan aksi yang wajar. Pihaknya juga memberi semangat kepada Polri untuk segera memproses hukum Ahok.
“Kami memberi semangat kepada pihak kepolisian agar secepatnya memproses hukum Ahok dalam kasus penistaan agama ini,” kata Abdul Rahman usai menggelar pertemuan di Mapolda Sulsel.
Massa yang tergabung dalam aksi demo yang digelar akan star di Masjid Al Markaz sampai di Kantor Gubernuran. Ditegaskan Rahman, aksi yang mereka lakukan tak ada kaitannya dengan politik. Mereka turun ke jalan berunjuk rasa dengan pertimbangan adanya kasus penistaan agama dan memperjuangkan kebenaran Al-Qur’an.
Aspirasi kata dia, tidak membatasi wilayah. Forum Islam Bersatu sejauh ini melakukan kordinasi ke pihak kepolisian. Ia menyebutkan, massa yang akan turun diperkirakan 10 ribuan .
“Aksi kami hanya aksi solidaritas untuk menuntut pelaku penistaan agama diproses hukum,” katanya.
Dikemukakan Rahman, saat pertemuan dengan Wakapolda Sulsel Brigjen Polisi Gatot Edy Pramono, FIB berjanji tidak akan berbuat anarkis. Ia menjamin massa yang turun hanya melakukan aksi damai untuk menegakkan kebenaran dan memperjuangkan Al-Qur’an yang tak ingin dinistakan oleh siapapun.
“Kami berjanji pada pihak kepolisian tidak ada niat untuk melakukan insiden anarkis. Aksi kami semata memperjuangkan Umat Islam karena Al-Qur’an sebagai kitab suci kami dinistakan,” pungkasnya. (*)