Lintas Terkini

Polda Kerahkan 2.232 Personil tanpa Senjata ‎

Polda Sulsel turunkan personil untuk mengawal aksi demo 4 Nopember 2016.

MAKASSAR – Aksi unjukrasa kasus dugaan penistaan agama yang dilakukan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) yang akan dihelat besar-besaran di Ibukota Jakarta. Namun sebagai bentuk solidaritas Umat Islam, aksi serupa juga akan digelar di Makassar pada waktu bersamaan, Jumat tanggal 4 Nopember 2016.

Menurut Kepala Kepolisian Resort Kota Besar (Polrestabes) Makassar Kombes Pol Rusdi Hartono, aksi yang digelar Forum Umat Islam Bersatu (FIB) Makassar merupakan gabungan ormas sejumlah Islam. FIB sudah berkomitmen pada pihak kepolisian untuk menggelar aksi unjuk rasa damai, meskipun begitu, aparat kepolisian tetap akan diturunkan untuk mengamankan sejumlah obyek vital di daerah ini.

“Aksi yang digelar Ormas Islam yang tergabung dalam Forum Umat Islam Bersatu melakukan aksi damai. Mereka berkomitmen dan sepakat jika aksi yang digelar di beberapa titik di Makassar dilakukan secara damai serta tidak ada insiden anarkis,” terang Rusdi, Rabu (2/11/2016).

‎Disebutkan, aksi yang digelar itu direncanakan pada tujuh titik kumpul. Sebahagian besar massa berkumpul di Masjid Al-Markaz, Masjid UIN Alauddin, Masjid Unismuh, Pondok Pesantren Hidayatullah, Masjid Panaikang, Masjid Babussalam dan sekretariat FPI Jalan Sungai Limboto‎ Makassar.

Kapolrestabes Makassar ini mengakui pihaknya yang menurunkan personil untuk melakukan pengawalan tanpa menggunakan senjata. Meskipun tanpa senjata, personil kepolisian yang diturunkan akan tetap menjaga keamanan serta menjaga pada obyek vital yang dinilai rawan.

Sejumlah obyek vital yang akan diamankan aparat kepolisian yang diturunkan saat aksi demo tanggal 4 Nopember nanti seperti tempat ibadah, sektor ekonomi, Kantor pemerintahan. Kalaupun Polri dan TNI berada di lokasi aksi, hal itu termasuk dalam tugas fungsi-fungsi pengamanan.

Terpisah Wakapolda Sulsel‎ Brigjen Pol Gatot Edy Pramono mengatakan, pihak kepolisian sudah melakukan antisipasi pengamanan aksi demo tersebut. Menurut Gatot, siapapun yang melakukan aksi unjukrasa itu dilindungi Undang-Undang dan pihak kepolisian melakukan pengamanan agar aspirasi berjalan dengan lancar.

“Kami sudah siapkan personil di Makassar berjumlah 400 orang. Sedang personil dari Polda Sulsel berjumlah 2.232 dan itu bisa saja akan bertambah. Tapi itu kami akan lihat berapa jumlah massa nanti. Meskipun pihak ormas Islam yang akan demo berkomitmen untuk aksi damai, tapi kepolisian tetap memiliki protap untuk mengantisipasi adanya kerawanan,” jelas Gatot Edy Pramono.

‎Guna mengantisipasi terjadinya hal-hal yang tak diinginkan, lanjut Gatot Edy, pihaknya terus melakukan koordinasi kepada pengunjuk rasa serta aparat TNI.

“Kami sudah tentu telah mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan dan protap-protap kami untuk mengendalikan  massa. Kami tak menggunakan senjata dalam pengamanan 4 November 2016, namun tentu ada pengandalian dalam protap-protap di kepolisian, jadi kami tetap akan turunkan senjata gas air mata guna mengantisipai adanya hal-hal yang tak diinginkan, apalagi ketika ada segelintir orang yang memanfaatkan moment ini,” tegasnya. (*)

Exit mobile version