JAKARTA – Seiring dengan pembangunan ekonomi yang semakin berorientasi kepada mekanisme pasar serta adanya pergeseran struktur perekonomian. Kesenjangan antara kawasan Indonesia Barat dan Indonesia Timur masih terlihat nyata.
Berbagai bentuk kesenjangan yang timbul meliputi kesenjangan tingkat kesejahteraan ekonomi maupun sosial. Serta kebijakan pemerintah yang selama ini terlalu sentralistis.
Baik dalam proses perencanaan maupun pengambilan keputusan. Salah satu sektor yang juga tidak luput dari ketimpangan pembangunan adalah sektor kelautan. Hal ini disampaikan Ketua Ikatan Sarjana Kelautan Universitas Hasanuddin (ISLA UNHAS) Agus Ajar Bantung di Jakarta, Rabu (2/11/2016).
Baca Juga :
“Jika melihat sebaran potensi Sumber Daya Alam laut, energi dan pariwisata di Indonesia Timur, masih banyak yang belum dikembangkan dan dioptimalkan. Namun yang terjadi konsentrasi pembangunan hanya terpusat di Indonesia Barat,” ujar Agus.
Kata dia, untuk mengatasi ketimpangan pembangunan yang ada sekarang, perlu pelibatan sumberdaya manusia kelautan untuk memberikan jaminan pengembangan sektor kelautan di Indonesia Timur dapat terimplementasi secara tepat.
“Ikatan Sarjana Kelautan Unhas merupakan wadah alumni Ilmu Kelautan yang telah lama berjuang mewujudkan pembangunan Maritim di Indonesia,” jelasnya.
Menurut Agus, Indonesia sebagai negara kepulauan terbesar di dunia dengan segala potensi sumberdaya laut yang dimiliki, apabila dikelola dengan baik dan penempatan SDM yang baik. Maka akan mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat pesisir dan pulau-pulau kecil di Indonesia, khususnya Indonesia Timur.
Sejak terbentuk tahun 1997, ISLA UNHAS telah memiliki tidak kurang 1.700 anggota yang tersebar di seluruh Indonesia. Anggota yang tersebar dengan berbagai profesi dan pekerjaan, baik di instansi pemerintahan maupun swasta, terus memberi warna positif dalam mewujudkan Pembangunan maritim di Indonesia yang lebih baik.
Dalam rangka melanjutkan tongkat estafet kepemimpinan, ISLA UNHAS akan melaksanakan Musyawarah Besar tanggal 25-26 November 2016 di Jakarta. Mubes ini akan dihadiri ribuan anggota yang tersebar di seluruh Indonesia.
Musyawarah Besar ini mengangkat tema ‘Mengokohkan Peran ISLA UNHAS Dalam Rangka Percepatan Pembangunan Maritim Indonesia Timur’.
“ISLA UNHAS akan terus mengokohkan perannya dalam mendorong percepatan pembangunan maritim Indonesia Timur, sehinga nantinya pembangunan sektor ini akan menciptakan lapangan kerja, meningkatkan pertumbuhan ekonomi berkualitas, daya saing, dan kesejahteraan masyarakat secara ramah lingkungan dan berkelanjutan,” tutur Syahril Abdul Raup selaku Ketua Panitia. (*)
Komentar