ilustrasi
BONE – Enam mahasiswi dari salah satu perguruan tinggi negeri pencetak tenaga guru di Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan harus digelandang aparat kepolisian. Itu dilakukan setelah terlibat pertengkaran hebat hingga adu fisik di salah satu rumah kos di Jalan Andi Mangenre, Kelurahan Biru, Kecamatan Taneteriattang, Minggu (02/12/2012) sekitar pukul 21.00 Wita.
Peristiwa ini bermula dari kedatangan seorang teman lelaki Deti Kurinia (18) untuk mengerjakan tugas di rumah kos tersebut. Namun salah seorang penghuni kos bernama Ummul tidak terima kehadiran lelaki tersebut lantaran menilai telah melewati batas waktu berkunjung. Ummul kemudian menegur pria itu agar tidak melewati batas waktu bertamu. Atas teguran inilah sang pria itu akhirnya pulang.
Bukannya berhenti, Ummul kemudian kembali menegur Deti agar tidak mengulangi perbuatannya untuk mengundang pria ke kostnya melewati batas tamu. Deti yang sejak awal emosi akhirnya naik pitam dan langsung menggebrak Ummul hingga terjadi perkelahian. “Sudah lewat jam delapan malam kau ditegur tapi marah,” teriak Ummul kepada Deti.
Sementara Deti berkilah bahwa kedatangan teman lelakinya sebelumnya telah dilaporkan ke pemilik kos. Dan pemilik kos menganggap tidak ada masalah
“Saya kan sudah lapor sama ibu kos, jadi tidak ada masalah. Lagian kerja tugasnya juga hanya di teras bukan di dalam kamar,” ujar Deti.
Atas peristiwa ini baik Deti maupun Ummul menderita luka lebam serta bekas cakaran di bagian wajah. Perkelahian ini berakhir setelah sejumlah penghuni kos melerai keduanya.
Aparat kepolisian yang tiba di tempat kejadian perkara (TKP) langsung membawa enam mahasiswi termasuk Deti dan Ummul. “Kami hanya mengamankan dan sementara ini kami mediasi dulu agar damai. Tapi kalau ada yang keberatan dan hasil visum memungkinkan, terpaksa kami proses sesuai hukum yang berlaku,” tegas Aiptu Adenan, Kepala Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (KA SPKT) Polres Bone.(kpc)
Komentar