MAKASSAR – Aksi unjukrasa bakal digelar sejumlah jurnalis Makassar di bawah jembatan Flyover Jalan Urip Sumoharjo, Kamis (3/12/2015) siang. Tuntutannya mendesak Kapolda Sulsel Irjen Pol Pudji Hartanto untuk menindak tegas oknum polisi yang menganiaya dan mengancam jurnalis di Soppeng.
Aksi pemukulan dan pengancaman itu menimpa Azis wartawan Tribun Timur dan Jumarsin wartawan Sindo saat meliput kampanye calon bupati di Soppeng, Rabu (2/12/2015) siang. Bahkan mereka diancam akan dibunuh jika melaporkan penganiayaan itu.
Sejumlah elemen jurnalis bakal ikut turun melakukan aksi. Antara lain, Aliansi Jurnalis Indrpenden (AJI), Perhimpunan Jurnalis Indonesia (PJI), Komite Perlindungan Jurnalis dan Kebebasan Berekspresi (KPJKB), LBH Makassar, LBH Pers, PWI dan Pewarta Foto Indonesia (PFI).
“Kita akan mendesak kapolda untuk menindak anggotany yang menganiaya jurnalis saat meliput kampanye di Soppeng. Tindakan kekerasan ini tidak bisa ditolelir,” ujar Koordinator Aksi, Hendra.
Disebutkan, aksi kekerasan terhadap jurnis di Makassar selama 2015 sudah mencapai 12 kasus. Hampir setengah diantaranya dilakukan oknum polisi.
“Jurnalis itu pewarta yang memberikan informasi ke masyarakat. Sehingga selayaknya dilindungi bukan dianiaya,” terangnya. (*)