MAKASSAR – Sefti Saraswati balita 16 bulan yang terkena peluru nyasar akhirnya bisa istirahat dan makan. Itu setelah peluru yang bersarang ditubuhnya berhasil diangkat oleh tim dokter RS Wahidin Sudirohusodo, Sabtu (3/1/2018)subuh.
Tante Sefti, Diana (43) mengungkapkan, proyektil yang berada diantara perut dan selangkangan paha sebelah kiri Sefti, bisa dioperasi oleh tim dokter Wahidin. Masuk di ruang operasi dari pukul 20.45 Wita dan dioperasi sekitar pukul 02.30 wita.
“Alhamdulillah, pelurunya itu bisa dioperasi jam tiga (03.00 Wita) subuh tadi. Sekarang dia (Sefti) sudah kembali istirahat dan makan,” ungkap Diana.
Sebelumnya Sefti, anak dari pasangan Sugeng Ramdhani (45) dan Suriyani (34) warga asal Bontoduri V, setapak 1, RT 03 RW 06 Kecamatan Tamalate, Makassar. Ia menjadi korban peluru nyasar yang terjadi sekitar pukul 04.40 Wita, Jumat (2/2/2018) disaat korban tidur bersama ibunya di rumahnya.
Lanjut Diana, saat Sefti dioperasi, tim dari Polsek Tamalate juga ada di lokasi sambil menunggu bersama keluarga untuk perkembangan dari operasi Sefti.
“Pihak kepolisian juga ada, tadi juga itu polisi sudah bawa proyektil setelah itu diserahkan dari pihak dokter. Semoga ini pelaku cepat ditahan,” jelas Diana.
Menurut Direktur RSUP Wahidin, karena dikhawatirkan operasi mengenai pembuluh darah di pangkal paha. Maka yang tadinya hanya dua dokter ahli, ditambah menjadi lima dokter ahli yang dibagi lima tim.
Kasusnya bayi ini tergolong sulit, makanya lama baru dimulai operasi. Adapun dokter yang dilibatkan antara lain dokter ahli vaskular, anastesi, radiologi dan urologi.
Diketahui, proyektil peluru nyasar itu berada diantara perut dan selangkangan balita 16 bulan itu selama 22 jam. (*)