Lintas Terkini

Tujuh Penambang Liar di Gowa Kabur Saat Dilakukan Penertiban

Pihak kepolisian dan TNI saat berada di lokasi penambangan liar

GOWA – Tujuh penambang liar melarikan diri saat jajaran Polres Gowa bersama Danramil Pallangga melakukan pertiban aktivitas tambang di kampung Sogaya, Desa Julukanaya, Kecamatan Pallangga, Minggu (4/2/2018).

Begitu para petugas dari dua institusi berbeda tiba di lokasi, para pekerja tambang langsung meninggalkan tempat bahkan ada yang sempat memutuskan pipa dan bambu yang disambungkan dengan mesin pengisap ke pinggir area penambang.

Kapolsek Pallangga, AKP Amin Juraid mengatakan, penggerebekan yang dilakukan petugas ini tidak membuahkan hasil. Karena tak satupun mesin pompa yang bisa diamankan lantaran mesin-mesin pengisap pasir itu terkesan sengaja diletakkan di air rawa yang jauh dari pinggiran rawa.

“Kami bersama Wakapolsek didampingi Kanit Reskrim dan personil Polsek Pallangga bergandeng tangan bersama Danramil Pallangga dan jajarannya tiba di Sogaya yang menjadi area tambang liar pasir dengan menggunakan mesin pompa dan alat isap pasir yang disedot dari dalam tanah,” katanya

Lanjut AKP Amin Juraid , saat berada di lokasi, pihaknya langsung berkoordinasi dengan Kasat Pol PP Gowa melalui telepon untuk meminta bantuan mobil. “Tapi kami diarahkan menghubungi Kadishub Gowa namun telpon selular Kadishub tidak aktif. Makanya Danramil Pallangga memerintahkan anggotanya ke kantor Dishub namun tak satu orang pun anggota Dishub yang piket,” terangnya

Danramil Pallangga, Kapten Arm Santoso R mengatakan untuk efektifnya operasi tersebut perlu dilakukan koordinasi dengan Dishub atau Dinas PU untuk meminjam alatnya berupa exscavator atau mobil yang memiliki katrol.

“Kita harus dibackup armada seperti itu karena rata-rata mesin pengisap pasir sengaja diletakkan di tengah rawa dan kadang ditenggelamkan untuk menghilangkan jejak dari petugas jika ada penggerebekan,” katanya.

Pihaknya heran lantaran sesampainya di lokasi, para penambang sudah kabur duluan.

“Rencana razia kami sudah dimonitor rupanya. Akibatnya kami gagal membawa mesin-mesin pengisap pasir itu yang sengaja diletakkan para penambang di tengah rawa yang kedalaman airnya hingga 5 meter. Namun yang jelas tujuh penambang itu sudah kami identifikasi,” pungkasnya. (*)

Exit mobile version