MAKASSAR – Aksi unjuk rasa Lembaga dan UKM Se Universitas Timur Makassar, digelar di jalan Rappocini Raya, depan Kampus UIT, Sabtu (4/3/2017), sekira pukul 13.00 Wita.
Para mahasiswa menganggap ISO (Internasional Standar Opersional) merupakan program yang telah digembar gemborkan oleh Birokrasi kampus UIT, menjadi satu satunya program ampuh yang terus dijalankan oleh Yayasan dan Birokrasi kampus UIT yang disinyalir ada aktor dan suksesor yang terlibat di dalamnya.
Salah satu output dari program ini ialah terakreditasinya kampus secara otomatis. Program ini menuai kontroversi, lantaran dianggap tidak berimplikasi langsung kepada konstrutifikasi pendidikan dan kualitas mahasiswa di UIT.
Melainkan berimplikasi kepada kenaikan biaya pembayaran sebesar 75 %, tidak terjaminnya mutu pendidikan yang ada di UIT dan fasilitas dan infrastruktur yang tidak memadai.
Berangkat dari hal tersebut, maka mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Peduli Almamater UIT melakukan dobrakan kebijakan melalui kekuatan Demonstrasi, dengan beberapa tuntutan terkait hal tersebut.
Adapun tuntutan para mahasiswa diantaranya :
1. Hentikan kenaikan biaya pembayaran 75%.
2. Tuntaskan akreditasi institusi dan prodi.
3. Ketua yayasan harus segera membentuk struktural birokrasi tanpa ada intervensi dari pihak lain.
4. Pecat Aktor dan Suksesor yang bermain dibalik Program ISO
5. Keaktifan dekan, yang selama ini kami melihat kinerja dekan hanya sebagai symbol fakultas.
6. Menolak peniadaan KKN (Kuliah Kerja Nyata) yang kami anggap sebagai symbol Tri Dharma perguruaan tinggi.
Aksi unjuk rasa yang dipimpin Jenderal Lapangan Fadli Mappasomba ini mendapat pengawalan dari jajaran aparat Polsek Rappocini. (*)