MAKASSAR – Cuaca ekstrim menyebabkan sejumlah pendaki Gunung Bawakaraeng harus dievakuasi Basarnas dan Tim Gabungan serta Makassar Rescue. Akhir Bulan Maret ada kelompok pendaki yang dievakuasi oleh Basarnas Makassar dan SAR Mapala UMI Makassar serta Makassar Rescue Makassar.
Kelompok pendaki ini berangkat pada 30 Maret lalu. Mereka berjumlah 6 orang dan terjebak cuaca buruk di Gunung Bawakaraeng. Mereka harus survival selama beberapa jam sebelum dievakuasi oleh Basarnas Makassar Operasi Gunung Bawakaraeng dan SAR Mapala UMI.
Pendaki tersebut 5 orang laki-laki bernama Sadli Warwefubun dari Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) UPRI Makassar, Rizal dari UIM Makassar, Burgan Susanto Yahya dari Program Pasca Sarjana Ekonomi Amkop, Toton dari Teknik Planologi Universitas Bosowa, Asmun Palahidu dari Stikes, dan satu orang perempuan bernama Ina Anggriana dari Program Pasca Sarjana STIE Amkop.
Info yang beredar menyebutkan jika keenam survivor tersebut berasal dari Mapala Veteran UPRI Makassar diluruskan oleh Ketua Umum Mapala Veteran UPRI Makassar, Hardianto Nasrul, Selasa (4/4/2017). Ketua Mapala veteran ini di Sekretariat Jalan Gunung Bawakaraeng mengemukakan, memang terdapat satu orang mahasiswa UPRI bernama Sadli, tapi ia bukan anggota Mapala Veteran.
“Alhamdulillah enam pendaki tersebut selamat setelah dievakuasi,” ujar Hardianto yang akrab disapa Toproj.
Lanjutnya, pihaknya sudah menemui salah satu dari keenam pendaki tersebut dan mendapat informasi jika mereka berenam berasal dari kampus yang berbeda.
Wakil Rektor III Universitas Pejuang R.I Makassar, Andi Alim, SE, SKM, M.Kes berharap agar kedepan, mahasiswa UPRI yang hendak mendaki gunung harus memperbaiki managemen perjalanan.
“Perbaiki managemen perjalanan, karena safety first itu yang paling penting dan mahasiswa wajib mendapatkan persetujuan dari kampus kalau mau mendaki,” pungkas Wakil Rektor III UPRI, yang juga pernah menjadi penggiat alam terbuka tersebut. (*)