Logo Lintasterkini

Ternyata Terlalu Lama Tidur Bisa Picu Kematian Dini

Muh Syukri
Muh Syukri

Sabtu, 04 Juni 2016 18:32

ILUSTRASI / INT
ILUSTRASI / INT

LINTASTERKINI.COM – Umumnya orang menganggap bahwa banyak tidur bisa membuat kita lebih baik. Namun, rupanya hal itu terbalik. Sebuah studi baru mengungkapkan bahwa terlalu lama atau banyak tidur juga berbahaya untuk kesehatan.

peneliti memperingatkan, dampak tidur lebih dari sembilan jam dalam sehari ditambah dengan kebiasaan duduk terlalu banyak sepanjang hari dan kurang olahraga, sama buruknya dengan dampak merokok dan minum alkohol. Kebiasaan seperti inipun dianggap berpotensi kematian dini empat kali lebih besari.

Peneliti dari University of Sidney merupakan yang pertama kali melihat dampak tidur dan duduk bersama-sama. Dr Melody Ding, peneliti senior mengatakan, ketika anda melakukan kebiasaan tersebut, ditambah jarang berolahraga, dampak buruknya akan berlipat.

Dr Ding dan tim peneliti melakukan riset terhadap lebih dari 230 ribu peserta di usia 25 hingga 45 tahun. Dari riset itu kemudian dianalisis kombinasi yang berbeda antara faktor resiko untuk menentukan kelompok mana yang lebih berdampak kepada kematian dini.

Namun, studi ini juga menemukan bahwa kurang tidur dari tujuh jam setiap malam juga meningkatkan risiko kematian dini empat kali lipat, bila dikombinasikan dengan merokok dan konsumsi alkohol yang tinggi.

Adapun kombinasi lain yang juga meresahkan adalah tidak aktif secara fisik dan banyak tidur, banyak duduk, merokok, dan mengkonsumsi alkohol yang tinggi.

Profesor Adrian Bauman, rekan penulis studi, mengatakan.”Pesan yang dibawa pulang dari penelitian ini untuk dokter, perencana kesehatan dan peneliti adalah bahwa jika kita ingin merancang program kesehatan masyarakat yang akan mengurangi beban besar dan biaya pada gaya hidup terkait penyakit, kita harus fokus pada bagaimana faktor-faktor risiko ini bekerja sama bukan dalam isolasi.”

Dia menambahkan bahwa penyakit tidak menular termasuk penyakit jantung, diabetes dan kanker, sekarang membunuh lebih dari 38 juta orang di seluruh dunia. Penyakit ini menyebabkan lebih banyak kematian dibandingkan penyakit menular.(*)

(Sumber: Merdeka.com)

 Komentar

 Terbaru

News29 November 2024 23:10
Frederik Kalalembang Temui Kapolda Sulsel, Soroti PT Masmindo dan Apresiasi Keamanan Pilkada
MAKASSAR – Anggota DPR RI dari Fraksi Partai Demokrat, Irjen Pol (Purn) Frederik Kalalembang, mengadakan pertemuan dengan Kapolda Sulawesi Selatan, ...
News29 November 2024 20:45
Bumi Karsa Tuntaskan Penanaman 5.500 Pohon di Sulawesi, Jawa hingga Sumatera
MAKASSAR – Bumi Karsa kembali menunjukkan komitmennya terhadap keberlanjutan lingkungan. Penanaman 5.500 pohon telah dilakukan pada berbagai pro...
Ekonomi & Bisnis29 November 2024 20:39
Dorong Peningkatan Literasi dan Inklusi Keuangan, OJK Sulselbar-BPS Kembali Gelar SNLIK 2025
MAKASSAR – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Sulsel Sulbar bekerja sama dengan Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Sulsel dan BPS Provinsi Sulbar ke...
News29 November 2024 14:04
PPDB Sekolah Islam Athirah Dibuka Mulai 1 Desember 2024
MAKASSAR – Sekolah Islam Athirah membuka Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) tahun ajaran 2025/2026 mulai 1 Desember 2024. Total kuota yang dis...