BARRU – Kapal Ramadhan yang akan mangarungi lautan kebahagiaan dengan menyapa dan mengunjungi langsung puluhan ribu keluarga, yang merupakan saudara-saudara kita di daerah-daerah tepian negeri yang terisolir untuk memberikan Ramadhan terbaik mulai dilayarkan, Rabu, (30/5/2018). Kapal yang membawa misi kebaikan untuk sesama ini dilepas di Dermaga Garongkong, Kabupaten Barru, Provinsi Sulawesi Selatan.
Menurut Kepala Cabang Aksi Cepat Tanggap Provinsi Sulawesi Selatan (ACT Sulsel), Syahrul Mubarak, Aksi Cepat Tanggap (ACT) berikhtiar menjadikan Ramadhan tahun 1439 Hijriyah ini menjadi momentum untuk berbagi dengan sesama Umat Muslim dengan memberikan Ramadhan terbaik. Salah satunya melalui program Kapal Ramadhan yang akan dilayarkan ke Wilayah Timur Indonesia, khususnya daerah-daerah yang miskin dan terkucilkan, jauh dari hiruk-pikuk kehidupan di tengah kota.
Syahrul menyebutkan, angka statistik jumlah penduduk miskin di NTT hingga Bulan September 2017 mencapai 1.134.740 orang atau setara dengan 21,38 persen dari populasi. Kondisi kemiskinan makin tergambar dengan sebuah realitas kehidupan masyarakat di desa tanpa listrik sejak Indonesia merdeka, desa tanpa air bersih selama puluhan tahun, desa yang terpencil karena tak ada akses kapal yang menghubungkan bentangan wilayah NTT.
Baca Juga :
Kata Syahrul, Kapal Ramadhan ini mengangkut 10 ribu paket sembako yang akan didistribusikan di 47 desa miskin dan terpencil, pada 22 kecamatan dan menyinggahi 12 kabupaten di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT). Melalui Kapal Ramadhan ini membawa pesan-pesan kemanusiaan untuk sesama di pelosok-pelosok negeri yang miskin dan terisolir bahwa masih ada saudara-saudaranya dari daerah lain yang memberikan kebaikan agar mereka pun turut merasakan Ramadhan terbaik di tahun ini.
“Kapal Ramadhan ini menjembatani kebaikan dengan memanfaatkan seluruh potensi umat sebagai wujud persaudaraan di Indonesia. Kapal Ramadhan ini adalah salah satu persembahan terbaik seluruh rakyat Indonesia,” ucap Syahrul Mubarak saat menyampaikan sambutan saat pelepasan Kapal Ramadhan di pinggir Dermaga Garongkong, Kabupaten Barru, Sulawesi Selatan.
Vice Presiden ACT, Iqbal Sutiarso menambahkan, di tengah suasana berburu pahala di Bulan Suci Ramadhan ini, orang-orang berkumpul di Dermaga Garongkong mengerjakan kebaikan secara berjamaah. Kapal Ramadhan yang akan berlayar menuju tujuannya memuat satu kebaikan, agar tidak hilang di muka bumi.
“Kita tidak ingin ada anak bangsa yang mengalami kesulitan hidup, sesama saudara kita di pelosok-pelosok Timur Indonesia, di daerah-daerah miskin di Nusa Tenggara Timur disana bersedih di saat kita semua dalam limpahan rezeki. Hanya dengan cara seperti ini, saling membantu saudara-saudara kita yang membutuhkan empati dari kita semua, Bangsa Indonesia ini tetap terjaga,” paparnya.
Iqbal menceritakan juga awal berdirinya ACT sejak 13 tahun silam. Saat itu, ACT hanya fokus dengan bencana-bencana alam yang terjadi dimana-mana. Setelah berbekal pengalaman mengurusi berbagai bencana, maka para perintis ACT mulai memikirkan penanganan bencana sosial (kemanusiaan) yang menghimpit sesama seperti kemiskinan yang terjadi di sejumlah pelosok Nusa tenggara Timur.
Ternyata bencana kemanusiaan ini, kata Iqbal, lebih sulit penanganannya, sehingga pihaknya menyatukan seluruh potensi umat yang memiliki kepedulian terhadap sesama. Menurut dia, ACT tidak akan mampu menyelenggarakan dan menangani semua, baik bencana alam maupun bencana-bencana kemanusiaan itu, jika tidak ada dukungan dari berbagai pihak yang memiliki kepekaan sosial yang tinggi.
“Kami hanya wasilah, sebagai perantara dari bapak/ibu untuk maksud baik ini. Ikhtiar ini mengingatkan kita semua untuk merawat kesejahteraan. Mudah-mudahan ikhtiar kecil ini bermanfaat untuk kita semua,” pungkasnya.
[NEXT]
Vice President ACT, M. Insan Nurrohman memaparkan, Kapal Ramadhan tersebut akan berlayar selama hampir 10 (sepuluh) hari perjalanan (bolak-balik) dan distribusi logistik. Apa yang dilakukan ini merupakan sebuah ikhtiar untuk memberikan yang terbaik kepada sesama umat yang membutuhkannya di sejumlah daerah pelosok di Nusa Tenggara Timur untuk membantu penyediaan bahan pangan bagi masyarakat miskin di Wilayah Indonesia Timur di Ramadhan tahun ini.
“Disinilah peranan sesama anak bangsa untuk saling merangkul dan membantu kebutuhan dasar saudaranya di pelosok NTT,” ujar Insan.
Insan mengatakan, Kapal Ramadhan akan memulai berlayar dari satu titik di Pelabuhan Garongkong, Kabupaten Barru, Provinsi Sulawesi Selatan. Kapal kemudian akan berlayar sepanjang 1200 kilometer atau 665 mil laut selama 6 (enam) hari bersandar di 3 (tiga) pelabuhan tujuan.
Pada etape pertama, Kapal Ramadhan menuju Pelabuhan Labuan Bajo. Di titik pemberhentian pertama ini, Kapal Ramadhan akan menyinggahi 4 (empat) kabupaten di NTT untuk menurunkan logistik di belasan lokasi antara lain meliputi Golo Lijun, Golo Lebo, Manggarai Barat, hingga ke Maumere. Setiap pelabuhan, diturunkan pula para relawan dari Masyarakat Relawan Indonesia (MRI) yang dengan tulus ikhlas dan tanpa pamrih terjun langsung mendistribusikan paket sembako yang diangkut oleh Kapal Ramadhan ini.
Setelah kurang lebih 7 (tujuh) jam bersandar, Kapal Ramadhan kembali mengembangkan layarnya mengarungi samudera nan luas menuju titik singgah etape kedua di Pelabuhan Kalabahi di Kabupaten Alor. Pada titik ini, diturunkan sebanyak 2500 paket yang akan didistribusikan oleh para relawan ke Pulau Flores, Pulau Pura, Pulau Buaya, Pulau Pantar serta beberapa pulau lainnya yang terpencil.
Menurut Insan Nurrohman, di tiap titik pemberhentian, Kapal Ramadan akan menurunkan relawan. Paket-paket bantuan kemudian dinaikkan ke atas truk, juga kapal lebih kecil atau perahu motor, untuk dibawa ke tiap-tiap wilayah terpencil yang telah terdata. Jaraknya bisa lebih dari tujuh jam lewat darat dari Pelabuhan Labuan Bajo.
Tidak berhenti sampai di Alor, etape ketiga Kapal Ramadhan akan sampai tujuan terakhir di Pelabuhan Kupang. Distribusi logistik Kapal Ramadhan dibawa melalui kapal motor dan truk-truk ke beberapa tujuan, antara lain Pulau Kera, Kota Soe, Kabupaten Timor Tengah Selatan hingga ke Atambua di Perbatasan Timor Leste.
“Setiap paket pangan berisi bahan-bahan pokok, misalnya beras, gula, minyak, ikan asin dan beberapa lainnya. Total bantuan seluruhnya sekitar 100 ton atau setara dengan 10.000 paket. Insya Allah Kapal Ramadhan juga membawa tim medis untuk melakukan pelayanan kesehatan di beberapa titik tujuan,” katanya. (*)
[NEXT]
Pjs Gubernur Sulsel Luangkan Waktu Meninjau Pelepasan Kapal Ramadhan
Pada kesempatan ini, Pejabat sementara Gubernur Sulawesi Selatan, Dr Soni Sumarsono bersama rombongan menyempatkan diri meninjau langsung persiapan pemberangkatan Kapal Ramadhan. Deputi Kementerian Dalam Negeri yang menjabat Gubernur Sulawesi Selatan ini didampingi Bupati Kabupaten Barru, Suardi Saleh serta sejumlah Pejabat Unsur Forum Komunikasi Pimpinan daerah (Forkopimda) setempat.
Pjs Gubernur Sulawesi Selatan, Dr Soni Sumarsono mengungkapkan, bantuan kemanusiaan yang digerakkan oleh ACT ini sangat dirasakan langsung manfaatnya oleh saudara-saudara di daerah lain di NTT yang membutuhkan kepedulian serta uluran tangan kita semua. Ia berharap, Kapal Ramadhan yang mengangkut sepuluh ribu paket sembako ini dapat rutin dilakukan setiap tahun di Bulan Ramadhan.
Menurut dia, ikhtiar yang dilakukan ACT ini merupakan wujud dari sebuah gotong-royong nasional. Dimana antara sesama manusia saling membantu satu sama lainnya, yang memiliki kelebihan rezeki dapat berbagi empati dan kepedulian terhadap sesama saudara kita yang kurang beruntung dan hidup dalam kondisi kemiskinan di daerah-daerah terpencil, khususnya di NTT.
“Pada prinsipnya, kami selaku pihak Pemerintah Provinsi, Pemerintah daerah sangat mengapresiasi kegiatan-kegiatan kemanusiaan yang dilakukan ACT ini, dan kami siap akan memberikan support, terutama dengan memudahkan regulasi yang dibutuhkan untuk kelancaran aksi-aksi kemanusiaan seperti adanya kegiatan Kapal Ramadhan ini,” ungkap Soni Sumarsono.
Pada bagian akhir seremoni pelepasan Kapal ramadhan di Dermaga Garongkong, Kabupaten Barru, Sulawesi Selatan, turut hadir Ustadz Andi Ibrahim Hadi yang menyampaikan pesan-pesan kebaikan dalam tausiah singkatnya. Dikatakan ustadz yang cukup dikenal oleh masyarakat di Sulawesi Selatan ini, di Bulan Suci ramadhan ini, Umat Islam dianjurkan berlomba-lomba dalam kebaikan.
“Ramadhan mengajarkan kita untuk berbagi dan memberikan yang terbaik kepada sesana saudara kita yang sangat membutuhkan kepedulian kita, seperti apa yang dilakukan oleh ACT ini melalui Kapal Ramadhan,” ujar Ustadz Andi Ibrahim Hadi di hadapan ratusan orang yang menghadiri acara pemberangkatan Kapal Ramadhan di bibir Dermaga Garongkong.
Lanjut Ustadz Andi Ibrahim yang mengutip sebuah perintah dalam Alquranul Karim yang maknanya bahwa siapa saja Umat Islam yang mengaku beriman kepada Allah SWT dan hari kiamat, maka hendaklah dia tidak menyebar berita bohong dan tidak melihat (membiarkan) sesama Umat Islam dalam kesusahan. Ia mengingatkan, bahwa kita tidak akan disayangi di langit, kalau kita tidak menyayangi apa yang ada di bumi.
Ia menambahkan, di Bulan Ramadhan yang penuh berkah ini, hendaklah kita lebih meningkatkan kesholehan diri dan kesholehan sosial. Sebab Ramadhan mengajarkan kita untuk saling berbagi dan memberikan yang terbaik.
“Orang kaya itu diuji kekayaannya, kita semua diingatkan mumpung Ramadhan, jangan sampai harta menjadi fitnah kelak di akhirat, disiksa oleh hartanya. Diminta atau tidak, pada harta kita itu, ada hak orang lain disitu, sehingga wajib kita menyisihkan dan berbagi dengan sesama,” pesannya. (*)
Komentar